Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)
Allah Maha Segala-galanya, tidak memerlukan pertolongan sedikitpun dari makhluk-makhluk ciptaan-Nya.
Namun, Allah hendak menjadikan pertolongan-Nya untuk orang-orang beriman dengan adanya sebab tertentu. Di antara sebab yang menjadikan umat ini ditolong oleh Allah adalah dengan menolong agama Allah. Dalam artian membela syariat Allah agar tetap berlangsung dengan berdakwah atau berjihad di jalan-Nya.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Allah menyebutkan di dalam ayat:
يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُركُم وَيُثَبِّت أَقدَامَكُم
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian.” (QS Muhammad: 7).
Makna dari ayat tersebut, seperti dijelaskan oleh As-Sa’diy yakni, “ini adalah perintah dari Allah kepada orang-orang beriman untuk membela Allah, dengan cara melaksanakan agama-Nya, berdakwah dan menyebarluaskan ajarannya, serta berjihad di jalan-Nya. Itu semua mereka lakukan dengan ikhlash semata-mata mengharap ridha-Nya. Jika mereka melakukan itu, maka Allah akan memberikan pertolongan kepada mereka dan memantapkan langkah mereka dengan memberikan ketenangan, ketegaran, dan kesabaran, serta menolong mereka untuk mengalahkan musuh-musuh-Nya.
Inilah kaidah yang mulia di antara kaidah-kaidah Al Qur’an yang agung, kekuasaan ilahi memancarkan sinar darinya, untuk membantu tentara-tentara keimanan dalam setiap waktu dan tempat.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Kaidah ini datang untuk mengatakan kepada para pengamal Al-Qur’an, bahwa hakikat kemenangan adalah dengan melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, menolong para Rasul-Nya serta para pengikutnya, menolong agama-Nya dan berjihad melawan musuh-musuh-Nya, meninggikan kalimat-Nya menjadi yang paling tinggi (kalimatullahi hiyal ‘ulya) dan kalimat musuh-musuh-Nya menjadi paling rendah.
Allah menyebutkan di dalam ayat :
…وَلَيَنصُرَنَّ اللَّـهُ مَن يَنصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّـهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
Artinya: “…Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. Al-Hajj: 40-41).
Begitulah, menolong agama Allah, dengan lisan, tulisan, perbuatan, karya-karya amal shalih terbaik, yang dipersembahkan hanya untuk Allah. Maka, persembahan untuk Allah itu tidak boleh asal-asalan, tidak bisa santai-santaian, juga tidak mungkin dengan menunda-nundanya. (A/RS2/B05)
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Mi’raj News Agency (MINA)