Jambi, MINA – Pembina Jaringan Ponpes Al-Fatah se Indonesia, KH. Abul Hidayat Saerodji mengatakan, perbanyaklah mengingat kematian, karena dengan itu, akan timbul rasa mawas diri dan introspeksi diri yang akan menjadikan kematian itu sebagai puncak prestasi bagi orang beriman.
“Diperintahkan, perbanyaklah olehmu untuk mengingat kematian, karena kematian itu penting. Pada waktu kematian, bagi orang beriman adalah puncak prestasi,” ujarnya saat menyampaikan tausiyah di acara Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jambi yang digelar di Masjid At-Taqwa komplek Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Fatah Muaro Jambi, Jambi, Sabtu malam (18/2).
Ia menjelaskan, perjalanan hidup ini adalah ujian prestasiyang tujuannya untuk mengetahui siapa yang berkualitas dan siapa yang tidak berkualitas.
“Allah sudah fasilitasi dunia ini untuk kita. Sesungguhnya dunia itu mengasyikkan dan menyenangkan sehingga membuat kita betah di dunia dan melupakan kematian,” ujar Pembina Lembaga Bimbingan Ibadah dan Penyuluhan Islam (LBIPI) Pusat itu.
Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?
Dengan fasilitas itu, Ustaz AHI sapaannya, Allah ingin melihat bagaimana manusia berbuat. Karena setiap hari Allah selalu melihat, mengawasi, dan menilai setiap manusia.
“Sekarang masing-masing kita mawas diri dan introspeksi diri. Tanyakan dalam hati, bagaimana kualitas diri kita,” tambahnya.
Ia menambahkan, ada manusia yang tidak mau diajak Istiqamah dalam berjuang. Manusia yang seperti itu dinilai akan terus jatuh.
“Apakah kamu lebih suka hidup di dunia dibandingkan akhirat? Padahal akhirat itu kekal dan abadi. Di akhirat, kita akan tetap muda dalam keadaan yang paling jaya. Tidak akan tua-tua, apalagi ompong dan seterusnya,” imbuhnya. (L/mzh/R12/RS2)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
Mi’raj News Agency (MINA)