Jakarta, MINA – Panitia Pelaksana Asian Games 2018 Jakarta Palembang (INASGOC) akan memanfaatkan kegiatan torch relay atau kirab obor Asian Games 2018 tak hanya sebagai sosialisasi pesta olahraga bangsa Asia semata.
Ketua INASGOC, Erick Thohir menjelaskan, kirab obor yang akan dimulai pada 15 Juli mendatang, dan dimulai dari India, tempat pengambilan api abadi Asian Games, akan menjadi sarana untuk mempromosikan destinasi-destinasi pariwisata, seni budaya serta potensi-potensi setiap kota dari 18 provinsi yang dilewati.
Oleh karena itulah, keterlibatan dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan di daerah, mulai dari Sekretaris Daerah di bawah koordinasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta Dinas Pemuda dan Olahraga yang berada dalam lingkup Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) perlu dipererat agar dua tujuan di atas dapat tercapai.
Erick menyebutkan, empat sukses yang menjadi tujuan pelaksanaan Asian Games 2019, yakni sukses pelaksanaan, prestasi, administrasi, dan pemberdayaan ekonomi bukan hanya tugas pemerintah pusat, pemerintah daerah yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan, atau panitia pelaksana.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Tapi juga harus melibatkan dan meminta peran penuh dari seluruh lapisan masyarakat. Kegiata kirab obor ini bisa menjadi momen penting agar seluruh masyarakat Indonesia mengetahui dan mendukung Asian Games 2018,” ujar Erick dalam rangka Rapat Koordinasi antara INASGOC dengan beberapa Dirjen Kemendagri dan Kemenpora yang berlangsung di Jakarta, Senin (23/4).
Dalam rakor tersebut dibahas mekanisme pelaksanaan kirab obor Asian Games 2018 yang menyebar di 53 kota di seluruh Indonesia dengan Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Kemendagri akan menjadi mitra dari Panitia Pelaksana Asian Games 2018.
Sekretaris Jenderal Mendagri Hadi Prabowo mengatakjan, merujuk surat edaran Menteri Dalam Negeri nomor:426.3/1398/SJ tentang dukungan pelaksanaan pergerakan obor (Torch Relay) Asian Games 2018 dan nomor 426/3./1399/SJ tentang dukungan pelaksanaan pengarakan obor yg ditujukan kepada Bupati/Walikota dari daerah yg akan dilintasi oleh Torch Relay, secara subtansi surat edaran tersebut mengintruksikan kepada daerah agar melakukan kegiatan persiapan.
“Persiapan itu antara lain: pengerahan masyarakat dan pelajar, penyediaan acara, mengadakan festival budaya, kemudahan ijin dan lain-lain,” ujar Hadi.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Selain itu, lanjut dia, perlu digarisbawahi bahwa kegiatan Torch Relay Asian Games 2018 ini adalah ajang sosialisasi bagi masyarakat Indonesia dan diliput oleh media luar negeri juga, sehingga daerah perlu menangkap peluang untuk mempromosikan destinasi pariwisata, seni budaya, serta potensi-potensi lainnya.
“Bagi masyarakat Indonesia lainnya dan juga di mata dunia, sehingga nantinya diharapkan dapat memberikan dampak positif pada peningkatan ekonomi daerah dan Indonesia,” tambah Hadi.
Perjalanan torch relay, atau kirab obor Asian Games 2018 akan bermula di India, yang merupakan tuan rumah Asian Games 1 tahun 1951. Api akan diambil dari api abadi Asian Games yang tersimpan di Stadion Nasional Dhyan Chand, New Delhi, India, yang menjadi arena pelaksanaan perdana 1951.
Usai pengambilan api dari India pada 15 Juli, api akan tiba di Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah pada 18 Juli, dan setelah itu kirab obor akan melintasi Pulau Jawa, lalu ke Bali, Nusa Tenggara Barat, hingga Papua Barat.
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
Setelah itu, kirab obor akan melanjutkan perjalanan ke Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan menyeberang ke Pulau Sumatera, bermula dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, hingga Lampung.
Kirab obor akan kembali ke Pulau Jawa dan melintasi Banten, Jawa Barat, akan tiba di DKI Jakarta pada 15 Agustus.
Erick optimis melihat rute torch relay yang melintasi seluruh pulau di Nusantara, saya yakin Asian Games 2018 akan punya dampak luas untuk juga menyosialisasikan eksplorasi budaya dan pariwisata Indonesia sehingga masyarakat dunia akan tahu lebih jauh tentang negeri kita.
“Ini bisa berdampak positif bagi peningatan jumlah wisata mancanegara di Indonesia dan meningkatkan perekonomian rakyat,” jelas Erick.(L/R01/P2)
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Mi’raj News Agency (MINA)