Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah Khotib Muda Korban Serangan di Masjid Sinai

Rudi Hendrik - Rabu, 29 November 2017 - 15:39 WIB

Rabu, 29 November 2017 - 15:39 WIB

145 Views

(AFP PHOTO / MOHAMED EL-SHAHED)

Masjid Al-Rawda di Sinai Utara, Mesir. (Foto: Voice of people today)

 

Mohammed Abdel Fattah (26) adalah khotib muda r yang sedang menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Rawda, Sinai Utara, ketika masjid itu diserang bom dan diserang puluhan pria bersenjata api yang tidak dikenal.

Ia termasuk di antara 129 orang korban terluka dari serangan yang menewaskan sedikitnya 305 orang pada tanggal 24 November itu.

Dari tempat tidurnya di rumah sakit pada Ahad, 26 November 2017, Abdel Fattah berjanji untuk kembali dan melanjutkan khotbah yang tidak sempat ia selesaikan di hari serangan itu.Saat itu ia menyampaikan khotbah bertema “Muhammad, Nabi Umat Manusia”.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa

“Saya baru dua menit memasuki khotbah saya, saat mendengar dua ledakan di luar masjid, dan kemudian saya melihat jamaah berjalan ketakutan,” katanya dari ranjang rumah sakit di kota Al-Husayniya, kota pelabuhan Sungai Nil.

Selanjutnya, katanya, orang-orang bersenjata api memasuki masjid dan menembaki semua orang yang masih berdiri.

Abdel Fattah telah menjadi khotib selama dua tahun di Masjid Rawda yang sering dikunjungi oleh penganut Sufi.

Saat serangan itu, ia terjatuh ke lantai dari mimbar. Kemudian terinjak-injak oleh para jamaah yang panik, yang mencoba menyelamatkan diri dari pembantaian tersebut.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Selanjutnya mayat tiga jamaah yang ditembak oleh penyerang menindihnya, menjepitnya dan membuatnya tidak bisa mengangkat kepala untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Di antara korban pertama adalah Fathy Ismail yang berusia 62 tahun, ia adalah mauzin masjid.

Kemudian hari pihak berwenang Mesir mengatakan, sekitar 30 militan dalam pakaian bertopeng dan membawa spanduk hitam kelompok Islamic State (ISIS), mengepung masjid dan melepaskan tembakan ke arah jamaah Shalat Jumat.

Kini Abdel Fattah menderita luka memar, tapi kesehatannya tampak membaik dan dia berharap bisa kembali berdiri untuk melanjutkan khotbahnya yang terganggu di kemudian hari.

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Sementara itu, umat Islam penganut paham Sufi di Mesir berencana untuk melanjutkan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Dalam sebuah pernyataan Sabtu malam, 25 November 2017, Dewan Tinggi Sufi Mesir mengatakan bahwa peringatan tahunan tersebut masih akan berlangsung di Masjid Al-Hussein Kairo, salah satu situs paling terkenal di Mesir, dan juga di seluruh negeri.

Namun, peringatan yang biasanya berlangsung setiap tahun itu telah dibatalkan dalam rangka masa berkabung teruntuk korban di Masjid Rawda dan karena alasan keamanan. (A/RI-1/P1)

Sumber: Al Arabiya

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Feature
Feature
Timur Tengah
Timur Tengah
Timur Tengah