Istanbul, MINA – Koleksi lukisan Ottoman di Museum Istanbul tetap ramai dikungjungi pendatang walaupun masa pandemi. Hurriyet Daily melaporkan, Senin (24/5).
Menyusul proyek restorasi, Museum Lukisan Istana Nasional di distrik Beşiktaş Istanbul itu telah dibuka kembali oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada bulan Januari 2020.
Museum ini pertama kali dibuka pada tahun 2014 di Kediaman Veliahd Istana Dolmabahçe, tempat tinggal pewaris dari enam sultan terakhir Kekaisaran Ottoman.
Tempat itu juga menjadi kediaman pendiri Turki modern, Mustafa Kemal Atatürk di mana ia melalui hari-hari terakhirnya.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Pekan ini tanggal 18-24 Mei,Turki mengadakan acara khusus untuk meningkatkan kesadaran tentang fungsi museum, dengan mengadakan Pekan Museum Internasional, dalam rangka peringatan Hari Museum yang ditetapkan Dewan Museum Internasional (ICOM) sejak 1977
Menurut ICOM, fungsi utama museum adalah sarana penting pertukaran dan pengayaan budaya, pengembangan saling pengertian, kerja sama dan perdamaian bersama.
Tema utama Pekan Museum Internasional tahun ini adalah “Masa Depan Museum: Pulihkan dan Bayangkan Kembali”.
Direktur Museum Istanbul, Gülseren Sevinç Kaya mengatakan, hanya sebagian dari Veliahd Residence yang dibuka untuk pengunjung pada tahun 2014.
Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan
“Pemugaran bagian lainnya selesai pada akhir 2018,” imbuhnya.
“Dulu kami hanya punya 11 tematik koleksi, tapi sekarang jumlahnya bertambah menjadi 34 tematik,” kata Kaya.
Dia menambahkan, museum juga melipatgandakan jumlah lukisan yang dipamerkan dari 200 menjadi 600 koleksi.
“Kami adalah satu-satunya pewaris di Turki dan dunia, jadi kami mencoba memperkenalkan bagian terkaya dari koleksi kami,” tambahnya.
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus
Museum dua lantai ini menawarkan bagian yang didedikasikan oleh para pelukis Turki klasik, seperti Osman Hamdi Bey dan Şeker Ahmed Paşa, serta pelukis Rusia Ivan Konstantinovich Aivazovsky.
Karya seni penting lainnya di museum ini adalah Perburuan Gazelle Pangeran Halim di Gurun Gatah.
Lukisan besar tahun 1865 karya Felix Auguste Clement dari Prancis itu menunjukkan 13 orang turun dari kudanya setelah berburu.
Lukisan itu sebelumnya dipajang di Istana Said Halim Pasha di Istanbul sebelum dipindahkan ke museum tersebut pada tahun 2019.
Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan
Gülseren Sevinç Kaya juga mempromosikan taman museum dan kafe yang indah.
Pengunjung yang ingin memanfaatkan museum tepi sungai secara maksimal, harus menyisihkan waktu seharian penuh. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)