Jenewa, MINA – Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) Michelle Bachelet akan melakukan perjalanan ke Xinjiang, China pada Senin (23/5).
Ini merupakan kunjungan yang telah lama ditunggu-tunggu ke wilayah barat laut Xinjiang, di mana Pemerintah Beijing telah dituduh melakukan pelanggaran terhadap sebagian besar minoritas Muslim Uighur. Al Jazeera melaporkan, Jumat (20/5).
Misi enam hari Bachelet mengikuti permintaan bertahun-tahun untuk akses “bermakna dan tak terbatas” ke daerah itu.
PBB mengatakan pada 2018 jutaan orang Uighur telah ditahan di “pusat kontra-ekstremisme” dan kamp “pendidikan ulang”.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Kunjungan tersebut juga akan menjadi perjalanan pertama ke China oleh seorang Komisaris Tinggi HAM PBB sejak Louise Arbor melakukan perjalanan ke negara itu pada tahun 2005.
“Dalam kunjungan itu, Komisaris Tinggi dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi di tingkat nasional dan lokal,” kata kantor Bachelet dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan menambahkan, Bachelet juga akan bertemu dengan organisasi masyarakat sipil, perwakilan bisnis, akademisi, dan memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di Universitas Guangzhou.
Bachelet yang telah menuntut akses ke semua wilayah China sejak dia menjabat pada 2018, telah berulang kali menyuarakan keprihatinan tentang tuduhan pelanggaran yang meluas di Xinjiang. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)