Komisi X: Stop Plonco Pada MOS

Jakarta, MINA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, meminta jangan ada praktek perploncoan dan perundungan pada awal-awal masuk sekolah, khususnya pada kegiatan Masa Orientasi Siswa ().

Sutan menilai, meski MOS tergolong kegiatan yang positif, namun tak jarang pada prakteknya sering dijadikan ajang perploncoan dari murid yang lebih senior.

“Saya memandang kegiatan MOS sebagai kegiatan yang positif, karena bisa memberi siswa baru pengenalan lingkungan secara lebih baik. Namun jika tidak diawasi, masa perkenalan ini justru menjadi ajang perploncoan atau praktek bullying terhadap murid baru,” tegas Sutan, Senin (16/7).

Untuk mengantisipasi, politisi Partai Gerindra itu mengingatkan Dinas Pendidikan di setiap daerah untuk lebih ketat mengawasi kegiatan MOS di sekolah. Kepala sekolah, guru, maupun pihak terkait lainnya tetap perlu mendampingi kegiatan MOS. Ia menyarankan perlu kreasi yang memungkinkan interaksi positif antara murid senior dan juniornya.

“Pengawasan ini tidaklah berlebihan, jika kita mengingat beberapa praktek kekerasan yang terjadi selama MOS beberapa tahun lalu di beberapa sekolah. Dimana waktu itu sempat terjadi pemukulan, kekerasan, dan keributan di sekolah, akibat kegiatan MOS yang tidak terkontrol,” ungkap Sutan.

Politisi asal dapil Jambi ini menambahkan, pernyataan ini ia sampaikan sebagai peringatan bagi semua pihak untuk lebih saling menjaga hakekat masa orientasi sekolah sebagai sarana pembelajaran yang edukatif berbasis lingkungan, bukan justru menjadi ajang kekerasan yang tidak mencerminkan nilai dan semangat pendidikan. (R/R09/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.