Oleh: KH Bachtiar Nasir, Da’i dan Ulama mengkaji dan mendalami Ilmu-Ilmu Al-Qur’an.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman pada surat Al A’raf ayat 155
وَٱخْتَارَ مُوسَىٰ قَوْمَهُۥ سَبْعِينَ رَجُلًا لِّمِيقَٰتِنَا ۖ فَلَمَّآ أَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ أَهْلَكْتَهُم مِّن قَبْلُ وَإِيَّٰىَ ۖ أَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ ٱلسُّفَهَآءُ مِنَّآ ۖ إِنْ هِىَ إِلَّا فِتْنَتُكَ تُضِلُّ بِهَا مَن تَشَآءُ وَتَهْدِى مَن تَشَآءُ ۖ أَنتَ وَلِيُّنَا فَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَا ۖ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْغَٰفِرِينَ
“Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan tobat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka diguncang gempa bumi. Musa berkata, “Ya Tuhanku. kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan, dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya. Dan, tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertobat) kepada Engkau.”
Ayat di atas adalah doa Nabi Musa Alaihi Wasallam membawa 70 orang dari kaumnya untuk memohon ampun, rahmah, dan kebaikan di dunia serta di akhirat kepada Allah Azza wa Jalla.
Merujuk kepada kisah ini, maka akan sangat baik bila pada suatu kaum atau suatu bangsa ada orang-orang yang diutus atau memiliki tugas khusus untuk berdoa memohon kepada Allah Ta’ala untuk keselamatan kaum tersebut. Kita kadang melupakan posisi yang satu ini.
Pertolongan Khusus
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Dalam sebuah peperangan misalnya, tugas ini sangatlah penting. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam perang Badar memiliki tempat khusus untuk berdoa, keberanian dan kemenangan orang-orang mukmin. Hal ini langsung dijawab oleh Allah Ta’ala sehingga turunlah pasukan malaikat dari langit untuk membantu.
Allah dengan segala sifat-sifat-Nya Yang Maha Mulia adalah satu-satunya tempat untuk meminta dan hanya Allah-lah satu-satunya penolong dan pelindung bagi setiap hamba-Nya.
Di dalam doa yang dipanjatkan oleh Musa Alaihi Wasallam beserta 70 kaumnya ini, kita dapat belajar beberapa prinsip dasar dalam berdoa agar doa kita diijabah Allah Ta’ala dan bagaimana menjadi wali-wali Allah yaitu mereka yang selalu dalam lingkup perlindungan dan pertolongan Allah Azza wa Jalla.
Penyebutan kata Waliyyuna ayat ini yang berarti “sebagai pelindung kami”, selain sebagai adab dalam berdoa juga berfungi sebagai tawasul kepada Allah dan kita bertawasul dengan asma-Nya: Al-Waliy. Yaitu, Dialah sebagai satu-satunya Sang Pelindung untuk mahluk-Nya. Sang Pelindung ini juga berarti yang memiliki kemampuan mengatur rezeki semua mahluk-Nya.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Satu-satunya mampu menggeser dari keadaan yang kurang beruntung menjadi keadaan yang sangat menguntungkan dan juga, satu-satunya yang mampu mengubah kondisi yang berbahaya menjadi keadaan yang aman. Ini pengertian secara umum.
Namun, pengertian yang terkandung di dalamnya secara khusus, lebih dahsyat. Yaitu pertolongan yang berlaku khusus sebagai Al-Waliy kepada wali-walinya di muka bumi ini. Wali-wali Allah inilah yang disebut sebagai Auliyaullah. Mereka ini adalah para wakil Allah di muka bumi ini yang senantiasa bertawasul, menyebut nama-Nya Al-Waliy.
Mereka ini juga orang-orang yang mendapatkan akses pertolongan khusus dari Allah Azza wa Jalla; berupa pertolongan yang berbeda dengan yang Allah berikan pada hamba-hamba-Nya yang lain. Pertolongan khusus ini bisa kita lihat dari apa yang didapat oleh para Nabi dan Rasul serta orang-orang khusyu pada-Nya.
Penyebab Datangnya Pertolongan
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Memuji Allah sebagai pelindung (atau asma Allah yang lain) sebelum meminta ampunan dan sejumlah permintaan lain adalah adab tersendiri sebelum berdoa. Jadi, adab dalam doa adalah kita menyebut dan memuji asma Allah terlebih dahulu sebelum mengeluarkan permintaan yang kita punya. Dengan adab seperti ini, maka dengan izin-Nya, permintaan kita akan dikabulkan oleh Allah Ta’ala.
Bila kita ingin menjadi orang-orang yang mendapatkan karunia sebagai wali Allah, maka bangunlah terlebih dahulu keinginan yang kuat. Sering-seringlah bertawasul dengan asma-Nya yang satu ini. Agar Dia berkenan untuk melindungi kita, menjaga, dan menolong kita dengan pertolongan dan aturan-Nya yang khusus diberikan pada orang-orang yang diwalikan oleh-Nya.
Lalu apa sebab khusus yang membuat para Nabi dan para Rasul bisa menjadi waliyullah? Karena mereka tidak pernah mau mendapatkan pertolongan dari yang lain, dari selain Allah Azza wa Jalla bahkan sering menolak pertolongan yang lain karena ada Allah Al-Waliy.
Salah satu kasus yang pernah terjadi adalah pada Nabi Yusuf Alaihi Wasallam. Beliau pernah meminta pertolongan kepada majikan salah seorang teman yang pernah di penjara bersamanya. Setelah dia mengartikan mimpi temannya ini dan menyebabkan kebebasannya; Nabi Yusuf meminta kompensasi berupa pesan yang harus disampaikan sang teman kepada majikannya agar majikan temannya tersebut mau membebaskan sang Nabi.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Namun, hal ini justru berujung pada lupanya sang teman untuk menyampaikan pesan Yusuf Alaihi Wasallam tersebut. Hingga beliau pun semakin lama mendekam di penjara yaitu hingga bertambah tujuh tahun lamanya. Nabi Yusuf Alaihi Wasallam kemudian menyadari kesalahannya dan bertobat untuk menjadi hamba yang sebenar-sebenarnya menjadi wali Allah.
Konsekuensi dari menjadi wali Allah adalah tidak lagi mengharap bantuan dari selain Allah Ta’ala. Meski terlihat berat, tapi sejatinya apa yang terjadi dalam hidup kita ini tidak pernah lepas dari kendali dan izin Allah. Bila ada mahluk-Nya yang menolong, tentu tak lain itu terjadi juga karena pertolongan Allah yang diberikan kepada kita. Tidak mungkin terjadi hanya karena semata keinginan dan keberdayaan mahluk tersebut untuk menolong Pastilah karunia dan kasih sayang Allah yang berada di baliknya.
Para wali Allah ini juga merupakan orang-orang yang pantang untuk memaksakan kehendaknya kepada Allah Ta’ala. Mereka serahkan sepenuhnya kebutuhan dan keinginannya kepada Allah setelah dia berusaha sebaik-baiknya untuk melakukan yang terbaik, termasuk hanya benar-benar berharap kepada Allah saja.
Menjadikan Allah sebagai Al-Waliy akan membuat kejahatan dan orang-orang yang jahat akan pergi menjauh dan tidak mampu menyakiti kita, karena ini semua tak lain adalah perlindungan dari-Nya. Orang-orang yang selalu menjadikan Allah sebagai Al-Waliy juga akan mudah mendapatkan ampunan-Nya, perlindungan-Nya, pertolongan-Nya, dan keselamatan dari-Nya.
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Cara hidup para wali adalah selalu menyebut Allah Al-Waliy dalam setiap gerak langkahnya. Selalu memohon pertolongan, pengaturan, dan rezeki kepada Allah saja. Karena itu, setiap kali kita membutuhkan pertolongan dan perlindungan, sebutlah asma Allah Al-Waliiy sebelum meminta apa yang kita butuhkan. (A/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati