Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konferensi Halal Lifestyle Internasional Dibuka

Rudi Hendrik - Kamis, 19 Oktober 2017 - 11:26 WIB

Kamis, 19 Oktober 2017 - 11:26 WIB

301 Views

Septa Nirwardar, Ketua Halal Lifestyle Center (HLC) saat berpidato di Konferensi Halal Internasional di Jakarta, Kamis (19/10). (Foto: Rina/MINA)

Jakarta, MINA – Konferensi internasional yang menghadirkan para produsen halal dunia pada Kamis (19/10) dibuka. Ketua Halal Lifestyle Center (HLC) Sapta Nirwandar selaku penyelenggara konferensi tersebut, optimis Indonesia semakin maju dalam kancah perhalalan dunia.

Sapta mengatakan, konferensi ini sejalan dengan upaya pemerintah yang saat ini menargetkan 5 juta wisatawan asing ke Indonesia pada 2020 dari total 168 juta wisatawan Muslim dunia.

“Target itu menjadi tantangan bagi kita semua,” ujar Sapta dalam pidato pembukaan konferensi yang bertajuk “The 2nd Indonesia International Halal Lifestyle and Expo Conference (INHALEC)” di Jakarta, Kamis.

Menurut mantan Wakil Menteri Pariwisata itu, menjadi ironis jika negara non-Muslim berebut mendatangkan wisatawan Muslim, justru negara Muslim terbesar dengan kekayaan sumber daya seperti Indonesia tidak menangkap peluang itu.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Saat ini, negara seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand dan Malaysia telah menjadikan halal sebagai peluang bisnis yang mereka kejar secara intensif.

Melihat hal itu, Kepala Bappenass Bambang Brodjonehoro yang hadir membuka konferensi menyatakan, Indonesia sudah lumayan cukup tertinggal dari negara-negara tersebut. Namun, ada sektor-sektor tertentu yang masih bisa dikembangkan ke ranah internasional.

“Manufaktur kita yang paling besar adalah sektor makanan dan minuman. Otomatis kita harus perkuat ini. Dan ini bisa jadi halal hub kita di dunia internasional,” katanya.

Selain itu, menurut Bambang, peluang Indonesia selanjutnya adalah fashion atau pakaian yang bisa jadi peluang besar di kancah internasional.

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

“Tidak perlu punya ambisi besar untuk jadi halal hub. Kita fokus dulu saja sama hal itu,” tegasnya.

Konferensi tahun ini akan menampilkan 150 pameran produksi halal dalam dan luar negeri termasuk produk dari negara minoritas Muslim seperti Korea, Jepang dan Thailand yang selama ini gencar mempromosikan isu halal di negaranya.

Para pembicara dari negara-negara tersebut juga akan tampil berbagi dengan para peserta Indonesia dan negara lainnya seperti Director of General of the Islamic Cultural Centre in London Dr. Ahmad Al-Dubayan dan Director of Internationa Business Affair of KIHI-Korea Dr. Kim Jin Woo. (L/RE1/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Halal
Halal
Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Kolom