Detroit, 6 Dzulqa’dah 1435/1 September 2014 (MINA) – Konvensi tahunan Komunitas Muslim Amerika Utara (ISNA) telah sukses digelar. Konvensi yang bertujuan memperdayakan generasi Muslim untuk menjadi pemimpin baru itu juga membawa banyak pesan bagi generasi mendatang.
“Kita semua adalah satu, tidak peduli apa latar belakangnya, pria atau wanita, kaya atau miskin, imam atau bukan, semuanya perlu untuk mengatasi masalah nasional,” kata mantan Presiden ISNA, Imam Muhamad Magid, saat ditemui On Islam dalam wawancara eksklusif, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Tentu saja kita harus peduli tentang saudara-sudara kita, dengan cara beramal yang dimulai di rumah,” tambahnya.
Acara konvensi tahunan yang diadakan mulai Jumat (29/8) hingga Senin (1/9) mengusung tema Generasi Bangkit: Kebudayaan Amerika Mengangkat Muslim.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Tema ini telah menjadi titik fokus dari beberapa sesi yang dihadiri oleh para Tokoh Muslim yang mengangkat budaya Muslim Amerika di era milenium.
Tema itu juga dilihat sebagai panggilan untuk bertindak untuk pengembanan dan penerapan solusi yang akan menguntungkan komunitas Muslim Amerika, serta masyarakat pada umumnya.
Selain itu, juga mendominasi diskusi ide-ide, peluang dan tantangan membentuk masa depan Islam di Amerika dan di luar.
Pembicara dalam acara konvensi tahunan ini termasuk Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam San Francisco Zahra Billo, Wartawan Politik Inggris, penyiar dan penulis Mehdi Hasan, Pendidik dan Advokat Maryam Amirebrahimi, Imam penduduk Atlanta Mansuur Sabrii, serta Direktur sekolah Atlanta Muhammad.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Sebuah pertanyaan tentang sudut pandang kegagalan, Billoo mengatakan, “Kegagalan bukanlah kegagalan, itu hanya ujian atau peluang dari Allah.”
“Ini adalah bagaimana anda mengatasi masalah yang dihadapi, peluang bisa menjadi bencana ketika dihadapkan di hadapan orang yang salah,” katanya.
Mehdi Hasan menanggapi pertanyaan yang sama, “segala sesuatu yang telah saya lakukan sebagian besar telah gagal. Debat saya tidak berhenti tentang Israel membom Gaza atau ISIS yang memenggal kepala reporter.
Ini telah menunjukkan bahwa tidak ada titik akhir untuk apa yang kita lakukan, apa yang kita lakukan adalah perjalanan. Kegagalan tergantung pada bagaimana anda mengukurnya.” (T/P006/K09)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)