Konvoi dan Pengibaran Bendera Indonesia-Palestina di Puncak Gunung Dempo

Lampung Tengah, MINA – Lembaga Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) Biro Lampung Tengah turut menyemarakkan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023 dengan menggelar konvoi sepeda motor sekaligus pengibaran bendera Indonesia dan Palestina di Gunung Dempo, Lampung Tengah, Ahad (26/11).

Konvoi dimulai dari Kompleks Ponpes Tahfidz Al-Fatah Sidoluhur, Bangun Rejo, Lampung Tengah menuju ke Gunung Dempo, Kompleks SDN 2 Sendang Ayu, Dusun Umbul Gunung, Kp. Sendang Ayu, Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah.

Ketua AWG Biro Lampung Tengah, Syaiful Anwar mengatakan, Konvoi sekaligus Pengibaran Bendera Indonesia dan Palestina diikuti oleh lebih dari 50 sepeda motor dan seluruh santri Ponpes Tahfidz Al-Fatah Sidoluhur, membawa pesan solidaritas dan pembebasan Masjidil Aqsa serta kemerdekaan Palestina.

Dalam sambutannya, ia menyerukan, solidaritas untuk rakyat Palestina adalah amanat konstitusi, dengan menentang penjajahan dan berupaya untuk terus terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Palestina.

Baca Juga: Israel akan Larang Pengibaran Bendera Palestina di Lembaga dan Universitas

“Negara Indonesia berhutang kepada Palestina karena orang Palestina yang pertama menyatakan atas merdekanya Negara Indonesia, sehingga sebagaimana amanat pembukaan UUD 1945, kita Negara Indonesia berdiri menentang penjajahan,” tegasnya.

Konvoi yang berakhir di Kompleks SDN 2 Sendang Ayu, Dusun Umbul Gunung, Kp. Sendang Ayu, Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah dilanjutkan dengan orasi dan penampilan teatrikal dari santri Ponpes Tahfidz Al-Fatah serta mengibarkan Bendera Indonesia dan Palestina oleh tim pengibar dengan menaiki Gunung Dempo pada ketinggian kurang lebih 100 meter.

Pengibaran Bendera Indonesia dan Palestina di puncak Gunung Dempo setinggi kurang lebih 700 meter dilakukan pada hari sebelumnya, Sabtu (25/11) oleh tim khusus dan diturunkan kembali setelah selesainya acara pada Ahad (26/11). (L/R12/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pakar Militer Sebut Israel Tutupi Jumlah Sebenarnya Tentara yang Tewas