Bogor, 6 Rabiul Akhir 1438/5 Januari 2017 (MINA) – Dewan Ekonomi Syariah 212 GNPF-MUI meluncurkan Koperasi Syariah 212 di Masjid Andalusia Bogor pada Jumat, (6/12017). Dengan didirikannya koperasi berbasis syariah tersebut, diharapkan bisa menjadi lokomotif perubahan dan perbaikan ekonomi umat.
“Dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim, memohon rahmat Allah subhanahuwataala, maka hari ini sama-sama kita resmikan Koperasi Syariah 212,” ujar Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir saat peresmian pada Jumat (6/1). Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Dalam acara itu juga hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin, perwakilan ormas Islam, pakar ekonomi dan syariah, juga para ulama serta ratusan jamaah yang memenuhi lantai dasar Masjid Andalusia.
Ma’ruf dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap semua pencetus koperasi dalam rangka mengembangkan ekonomi umat. Ia juga mengatakan, gerakan perubahan untuk umat harus dilakukan dari diri sendiri juga secara bersama-sama.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Ma’ruf juga menyesalkan banyaknya umat yang menjual barangnya namun dihargai dengan harga yang tidak layak, menurutnya langkah ini adalah sangat tepat dalam merebut kembali ekonomi umat, jika dulu para ulama, dan pejuang berteriak rebut kembali kepada penjajah, ia mengatakan, ini waktunya berteriak rebut kembali ekonomi umat.
“Jadi (Koperasi ini) dari umat untuk umat, yang memproduksi umat, yang menjual umat, yang membeli umat, yang memakai umat dan yang untung umat. Mari bung rebut kembali,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua Dewan Ekonomi Syariah 212 Dr. Mohammad Syafii Antonio mengatakan, Koperasi Syariah 212 ini konsepnya sama seperti koperasi pada umumnya, namun tujuannya lebih spesifik yakni untuk membangun ekonomi umat dengan sasaran bisnis retail, distributor suplier, dan pabrik dengan cara berinvestasi, bisnis properti pun kedepannya juga akan digalakkan.
“Komitmen itu perlu, kita berpindah dari konvensional ke syariah, jadi uang yang ada di bank asing yang mengambil untung di Indonesia kita pindahkan ke Koperasi Syariah 212. Koperasi memang kecil, tapi nanti ada tabungan investasi properti, jadi misalnya yang punya lahan tidak perku dijual ke asing, nanti kita kerjasama (Dengan Koperasi Syariah 212),” ujarnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Dari aset yang nantinya terkumpul, Antonio mengatakan, Koperasi Syariah 212 akan bisa membeli saham bank-bank konvensional juga pabrik-pabrik besar sehingga jika suatu saat dibuat bisnis waralaba yang dijual adalah produk dari umat dan keuntungannya juga untuk umat. Dari bisnis properti juga, ia mengatakan, kedepan akan membangun perumahan bagi masyarakat dalam membantu program pemerintah, dan masih banyak lainnya.
“Insya-Allah, target aset Koperasi Syariah 212 satu tahun kedepan berjunlah 212 miliar rupiah terkumpul, tiga tahun 2.12 triliun, tujuh tahun 21.2 triliun, dan 10 targer sepukmluh tahun sebesar 212 triliun, amin,” tutupnya. (L/R08/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat