Tripoli, MINA – Pemimpin pasukan di Libya timur telah memerintahkan tentaranya untuk bergerak menuju ibu kota Tripoli, ibu kota pemerintah yang diakui secara internasional.
Perintah Khalifa Haftar kepada Tentara Nasional Libya untuk datang ketika Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berada di Tripoli.
Kelompok-kelompok bersenjata dari kota barat Misrata yang mendukung pemerintah telah bersumpah untuk menghentikan laju pasukan Haftar.
Libya telah diliputi oleh kekerasan dan perpecahan sejak penguasa lama Muammar Gaddafi digulingkan dan dibunuh pasukan koalisi pada 2011.
Baca Juga: Selama 84 Pekan Ribuan Warga Maroko Protes Genosida di Gaza
Guterres, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa semuanya menyerukan agar para pihak tenang.
Berbicara kepada wartawan di Tripoli, Guterres mengatakan dia membuat “seruan keras untuk menghentikan ketegangan.
Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada Jumat untuk membahas situasi ini setelah permintaan dari Inggris, kata BBC.
AS, Inggris, Prancis, Italia dan Uni Emirat Arab (UEA) juga mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan agar para pihak tenang.
Baca Juga: Terancam Kelaparan Massal, PBB Kirim Bantuan Udara ke Sudan Selatan
Ada laporan yang saling bertentangan bahwa pasukan Jenderal Haftar telah memasuki kota Gharyan, 100 km (60 mil) selatan Tripoli. (T/R11/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kongo dan Rwanda Sepakat Damai, Sekjen PBB Sambut Baik