Kobane, MINA – Hadiye Yusuf, ketua koalisi dewan pendiri Kurdi di Suriah Utara atau Rojava, mengatakan akan membantu Wilayah Kurdistan jika mendapat serangan dari pihak yang menentang referendum kemerdekaan.
Pada Senin (25/9) bangsa Kurdi di Wilayah Kurdistan Irak melaksanakan pemungutan suara untuk melihat dukungan rakyat Kurdi terhadap kemerdekaan mereka dari Irak.
Yusuf mengatakan, perbatasan Simalke yang melintasi wilayah Kurdistan dan persilangan lainnya akan tetap terbuka. Demikian media Kurdi Rudaw memberitakannya yang dikutip MINA.
Dia mengatakan pada Ahad (24/9), Wilayah Kurdistan dapat bergantung pada Rojava jika diserang atau diblokade.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Menyikapi ancaman Turki yang akan menjatuhkan sanksi jika referendum kemerdekaan Kurdistan tetap dilakukan, Yusuf mengatakan bahwa kebijakan Turki akan gagal.
Sementera pemerintahan Rojava, telah mengadakan pemilihan lokal pertama pada Jumat (22/9). Mereka mengumumkan sebuah sistem konfederal di Suriah.
Turki tidak hanya menentang referendum Kurdistan, tapi juga menentang pemerintahan mandiri Rojava di Suriah, karena dianggap kelompok Kurdi Suriah bersekutu dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), sebuah organisasi terlarang di Turki. (T/RI-1/R01)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Mi’raj News Agency (MINA)