Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lagi, Polisi Israel Rekomendasikan Dakwa Netanyahu Terkait Korupsi

Syauqi S - Senin, 3 Desember 2018 - 09:27 WIB

Senin, 3 Desember 2018 - 09:27 WIB

6 Views ㅤ

Tel Aviv, MINA – Polisi Israel pada Ahad (3/12) merekomendasikan untuk mendakwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan istrinya, Sara, karena suap dan pelanggaran lainnya. Itu adalah langkah hukum ketiga terhadap Netanyahu dalam beberapa bulan terakhir.

Netanyahu segera membantah tuduhan itu, tetapi kasus-kasus yang melilitnya telah menyebabkan spekulasi bahwa itu bisa memaksa perdana menteri yang telah menjabat lama untuk mengundurkan diri.

Kepala Partai Buruh yang oposisi, Avi Gabbay, kembali menyerukan Netanyahu untuk mengundurkan diri. Demikian Arab News melaporkan yang dikutip MINA.

Jaksa Agung sekarang akan memutuskan apakah akan membawa surat dakwaan dalam kasus ini, yang berpusat pada manfaat peraturan yang diduga diberikan kepada perusahaan telekomunikasi Bezeq dengan imbalan liputan positif dari perusahaan media terkait untuk Netanyahu.

Baca Juga: Joe Biden: Tiongkok dan Rusia Ingin AS Terjebak di Afghanistan

Polisi Israel pada Februari lalu merekomendasikan untuk mendakwa Netanyahu dalam dua investigasi korupsi lainnya.

Dalam temuan yang diumumkan hari Ahad menyusul penyelidikan yang berjalan lama, polisi mengatakan ada bukti untuk mendakwa Netanyahu dengan suap, penipuan, pelanggaran kepercayaan dan penerimaan yang melanggar hukum.

Mereka juga merekomendasikan Sara Netanyahu untuk didakwa dengan tuduhan penyuapan, penipuan, pelanggaran kepercayaan, dan penghalang keadilan.

Perdana Menteri Netanyahu telah berulang kali diperiksa oleh polisi dalam tiga investigasi korupsi. (T/R11/B05)

Baca Juga: Jenderal Israel Terancam Ditangkap karena Perlakukan Warga Palestina Seperti Binatang

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Breaking News
Palestina
Palestina
Internasional