Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang marah mengecam dakwaan jaksa yang menyatakan ia terlibat suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan sehubungan tiga kasus terpisah.
Netanyahu bersumpah untuk mempertahankan kekuasaannya. Dia mengutuk tuduhan yang melilitnya sebagai upaya kudeta terhadap dirinya.
“Saya tidak akan membiarkan kebohongan menang,” ujar Netanyahu saat berpidato seperti dilansir BBC, Jumat (22/11).
Netanyahu dituduh menerima hadiah dari pengusaha kaya dan memberikan bantuan agar mendapatkan liputan pers yang positif.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
“Saya akan terus memimpin negara, sesuai dengan surat hukum,” kata Netanyahu.
Selama 15 menit omelan, Netanyahu menuduh pengadilan, polisi, dan yang lainnya berkomplot untuk melengserkannya dengan tuduhan termotivasi politik.
“Dalam proses tercemar ini, para penyelidik tidak mencari kebenaran, mereka menargetkan saya.” Ia menuduh simpatisan memeras para saksi untuk berbohong.
Sebelumnya, Jaksa Agung Avichai Mandelblit mengatakan dia membuat keputusan dengan berat hati, tetapi mengatakan itu menunjukkan tidak ada seorangpun yang kebal hukum di Israel.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
“Penegakan hukum bukan pilihan. Ini bukan masalah kanan atau kiri. Ini bukan masalah politik,” kata Jaksa Agung.
Mandelblit mengumumkan dakwaan setelah tiga tahun menyelidiki hubungan perdana menteri dengan teman-teman yang kaya.
Pengumuman itu dikeluarkan di tengah pertikaian politik di Israel setelah dua pemilihan umum yang tidak meyakinkan pada bulan April dan September.
Saingan Netanyahu untuk jabatan perdana menteri, Benny Gantz, tidak dapat membentuk koalisi pemerintahan dengan mayoritas di parlemen. Netanyahu sebelumnya juga gagal membentuk pemerintahan.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Meskipun Netanyahu telah melemah, ia memiliki waktu di pihaknya saat ia terus berjuang untuk bertahan hidup secara politik. (T/R11/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza