Dubai, 28 Muharram 1437/10 November 2015 (MINA) – Lalu lintas udara di Timur Tengah akan tumbuh 30 persen lebih cepat dari pertumbuhan rata-rata global dalam dua dasawarsa mendatang.
Pertumbuhan tersebut akan membutuhkan sekitar 2.460 pesawat penumpang dan kargo senilai $ 590 miliar, demikian menurut perkiraan terakhir Airbus, sebagaimana diberitakan Al Khaleej Times dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Pertumbuhan penerbangan di Timur Tengah telah begitu mengesankan, tak banyak wilayah di dunia yang mampu menyamai, beberapa pejabat penting Airbus mengatakan pada konferensi pers hari kedua Dubai Airshow 2015, Senin.
Dalam dekade terakhir ini, penerbangan dari dan ke kawasan ini telah tumbuh empat kali lipat, sehingga kawasan ini mendapat julukan sebagai persimpangan penerbangan karena lebih dari 90 persen populasi dunia terhubung melalui Timur Tengah. Perkiraan terbaru mengatakan penerbangan menopang dua juta pekerjaan dan $116.000.000.000 dalam PDB di wilayah tersebut.
Dalam 20 tahun ke depan (2015-2034), lalu lintas udara di Timur Tengah akan tumbuh enam persen, jauh di atas rata-rata dunia sebesar 4,6 persen. Ini akan mendorong kebutuhan bagi hampir 2.460 pesawat penumpang dan kargo barusenilai $ 590 miliar.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dari jumlah tersebut hampir 1890 pesawat untuk keperluan pengembangan bisnis dan 570 pesawat untuk penggantian. Pada 2034, armada pesawat penumpang dan kargo di wilayah Timur Tengah akan tumbuh hampir tiga kali lipat dari sekitar 1.100 pesawat pada 2015 dan lebih dai 2950 pesawat pada 2034.
“Kenaikan mengesankan dari Timur Tengah sebagai persimpangan penerbangan di dunia ini sebagian besar karena adanya pesawat berbadan lebar,” kata John Leahy, Chief Operating Officer untuk Urusan Pelanggan di Airbus.
Jantung Pertumbuhan
Penerbangan jarak jauh adalah jantung dari pertumbuhan lalu lintas internasional, ini dimungkinkan melalui penggunaan pesawat berbadan lebar seperti A380, A330, dan semakin meningkat di masa depan dengan A350 dan A330neo. Dalam 20 tahun ke depan, kawasan ini akan memerlukan 1.570 pesawat berbadan lebar untuk memenuhi permintaan.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Pertumbuhan domestik dan antar daerah juga menjadi semakin signifikan dan tumbuh hampir enam persen. Dipicu oleh
urbanisasi, peningkatan jumlah mega-kota dari empat menjadi sembilan, dan dua kali lipat dalam kecenderungan untuk
melakukan perjalanan bisnis dan pariwisata (rekreasi dan budaya), pada 2034, Timur Tengah akan membutuhkan tambahan 890 pesawat lorong tunggal didorong oleh trend ini.
Negara berkembang sekarang menjadi mesin pertumbuhan lalu lintas yang nyata di seluruh dunia. Tingkat pertumbuhan ekonomi di negara tetangga seperti China, India, Indonesia dan Afrika akan mencapai rata-rata 5,8 persen per tahun, dua kali lipat jumlah kelas menengah menjadi miliar orang. Pada 2034, 6,3 miliar orang di negara-negara ini akan merupakan representasi 40 persen dari konsumsi pribadi dunia dibandingkan dengan 31 persen saat ini, sebuah trend yang baik untuk ekonomi mereka dan untuk pertumbuhan dalam perjalanan udara.
“Daerah dan rute domestik juga berkembang dengan produk-produk lorong tunggal kami. Negara berkembang dengan pertumbuhan kelas menengah aspiratif akan terus menjadi katalis yang kuat untuk pertumbuhan lalu lintas udara,” kata Leahy.
Dalam 20 tahun ke depan (2015-2034), menurut “Prediksi Pasar Global” Airbus, lalu lintas penumpang global akan tumbuh sebesar 4,6 persen rata-rata per tahun, sehinga mendorong kebutuhan 32.600 pesawat baru (31.800 pesawat penumpang dengan kapasitas 100 kursi dan 800 pesawat barang) senilai $ 4,7 triliun. Pada 2034, armada pesawat penumpang dan kargo akan berjumlah lebih dari dua kali lipat dari jumlah saat ini sebanyak 19.000 menjadi 38.500 pesawat. Sebanyak 13.100 pesawat penumpang dan kargo yang boros bahan bakar akan pensiun.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Rata-rata ukuran pesawat telah tumbuh sebesar 40 persen sejak 1980 dengan perusahaan penerbangan membeli pesawat berbadan lebar untuk membuat lebih efisien menggunakan slot, khususnya di bandara tempat penambahan frekuensi sulit dilakukan.
Fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan telah memungkinkan dikuranginya konsumsi bahan bakar dan tingkat kebisingan minimal 70 persen dalam 40 tahun terakhir dan kecenderungan ini akan terus berlangsung dengan berbagai inovasi, seperti pesawat A320neo, A330neo, A380 dan A350 XWB. (T/R07/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB