Layanan Komunikasi di Sulteng 49 Persen Sudah Pulih

Jakarta, MINA – Kementerian dan Informatika (Kemenkominfo) bersama para operator sudah memulihkan 49 persen sistem telekomunikasi di beberapa wilayah terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Hal itu disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara saat Forum Merdeka Barat (FMB 9) bertema “Bersatu untuk Sulteng” di Gedung Kemekominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (2/10).

“Dari total 3.500 BTS (Base Transceiver Station) ketika gempa terjadi pada Jumat malam 28 September 2018 hanya beroperasi 13 persen. Pada keesokannya turun lagi jadi 11 persen. Sekarang sudah beroperasi 49 persen di seluruh Sulteng. Di beroperasi 16 persen, di 25 persen dan Sigi 14 persen,” katanya.

Menurut Rudiantara, beberapa penyebab lumpuhnya hampir sebagian besar BTS dikarenakan kehilangan pasokan daya listrik. Sementara, suplai listrik amat dibutuhkan untuk penanganan korban seperti operasional rumah sakit dan kantor-kantor pemda.

“Mudah-mudahan pada tanggal 5 Oktober nanti listrik sudah lebih baik dari sekarang. Pada umumnya kalau listrik sudah masuk, beberapa gardu induk dan transmisi bisa kembali normal,” katanya.

Rudiantara menjelaskan, jika listrik nyala normal, BTS akan bisa kembali hidup dalam tempo 2 hingga 5 jam, itu pun hanya di lokasi yang strukturnya masih baik. Jika tower ambles maka penanganannya lebih lama lagi sebab harus mengganti kerusakan.

Ia juga menjelaskan, pihaknya sudah mengirim 65 telepon satelit yang digunakan untuk regu SAR yang dipimpin Danrem Palu untuk dipakai dalam upaya penyisiran dan pertolongan korban. Selain itu, ada 37 titik bebas wifi.

“Telkom juga sudah bisa mengoperasikan jaringan seluler. Sekarang sudah ada 10 lokasi bebas wifi di Kota Palu dan 10 lokasi di Kota Donggala. Setidaknya ada 37 lokasi bebas wifi di Sulteng yang digratiskan untuk masyarakat,” katanya.

Mengenai dukungan normalisasi aliran listrik, ia mengatakan sudah mendapatkan jaminan dari Kementerian ESDM untuk mendapatkan pasokan solar untuk menyalakan genset di beberapa lokasi seperti rumah sakit, SPBU, BUMN, dan kantor-kantor pemerintahan.

“Tak mesti pakai listrik. Bisa pakai genset, tapi juga genset perlu solar. Mahal dikit nggak apa-apa, yang penting pelayanannya untuk rakyat,” katanya. (L/R06/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.