Jakarta, 3 Rajab 1437 / 10 April 2016 (MINA) – Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) 2015/2016 akan diselenggarakan pada Senin (11/4). Lebih dari satu juta siswa MTs siap mengikuti ujian akhir yang akan berlangsung selama tiga hari hingga 13 April 2016.
“UAMBN MTs Tahun 2015/2016 bakal diikuti oleh 1.043.277 peserta didik, sementara UN MA susulan, akan dilaksanakan dari 18–20 April mendatang,” kata Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan dalam keterangan persnya yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad di Jakarta.
Jumlah peserta UAMBN MTs tahun ini naik dibanding 2015 yang diikuti oleh 855.572 siswa. Sementara pada 2014, UAMBN MTs diikuti 781.330 siswa, 2013 diikuti 756.427 siswa, dan 2012 diikuti oleh 756.009. Prosentase kelulusan UN MA dalam empat tahun terakhir juga cenderung stabil, rata-rata di atas 99%, tepatnya: 99,68% (2012), 99,69% (2013), 99,73% (2014), dan 99,96% (2015).
Nur Kholis menambahkan, UAMBN bertujuan mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik pada akhir jenjang satuan pendidikan, sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan secara nasional.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Menurut guru besar UIN Sunan Kalijaga ini, UN berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan pemetaan mutu madrasah, salah satu syarat ketentuan kelulusan, umpan balik dalam perbaikan program pembelajaran pada MTs dan MA, alat pengendali mutu pendidikan, dan pendorong peningkatan mutu pendidikan pada MTs dan MA
Untuk mengoptimalkan pencapaian hasil UN, Direktorat Pendidikan Madrasah telah melakukan sejumlah langkah, antara lain: koordinasi, sinkronisasi, dan sosialisasi program. Selain itu, melakukan pendataan peserta UAMBN dari tingkat satuan pendidikan, Kantor Kementerian Agama Kab./Kota, Kantor Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Pusat.
Ditjen Pendidikan Madrasah juga menyiapkan sejumlah fasilitas program, yaitu: sosialisasi UAMBN, bedah Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta pendalaman materi pelajaran (pengayaan).
“Sebagai pendekatan psikologis spiritual, dilakukan juga bimbingan dan penyuluhan, doa bersama, dan lainnya,” katanya. (T/ima/R01)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)