Lebih Dari Seratus Negara Dukung Indonesia Jadi Anggota Tak Tetap DK PBB

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi. (dok. Setkab)

New York, (MINA) – Dalam setahun ini, Indonesia telah secara gencar menggalang dukungan terkait pencalonan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB. Disebutkan, lebih dari 100 negara hingga saat ini telah menyatakan dukungan.

Karenanya, pertemuan tingkat tinggi ke-72 pada 18-29 september 2017 dimanfaatkan pemerintah untuk hal itu. RI Retno Marsudi dilaporkan melakukan setidaknya 70 pertemuan bilateral dan non bilateral dalam 11 hari tersebut.

Hari pertama sidang umum, Retno melakukan 10 pertemuan pertamanya dengan negara-negara seperti Kroasia, Namibia, Samoa, Niger, Liechtenstein, Ekuador, Georgia, Monaco, Tunisia, dan Swiss.

“Pertemuan bilateral sekali lagi kita gunakan untuk memperoleh atau menambah dukungan bagi pencalonan kita untuk anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,” ujar Retno sebagaimana dikutip wartawan.

Retno menambahkan, dibutuhkan setidaknya 129 suara dukungan agar Indonesia berhasil dalam promosi ini.

“Saat ini lebih dari seratus negara sudah menyatakan dukungan, jadi kami optimis,” tambahnya.

Untuk periode 2019-2020, Indonesia bersaing dengan Maladewa dalam memperebutkan kursi perwakilan di DK PBB dari kawasan Asia Pasifik. Sebelumnya, Indonesia pernah tiga kali menjabati kedudukan itu.

Kepada wartawan Retno juga menyebutkan alasan Indonesia gencar mencari dukungan. Di samping mempromosikan isu Palestina, Indonesia juga ingin berkontribusi untuk mencip­takan perdamaian dan stabilitas di tingkat global jika terpilih untuk menduduki kursi itu.

DK PBB beranggotakan 15 negara. Lima di antaranya ada­lah anggota tetap, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Cina, dan Perancis. Sementara 10 ang­gota tidak tetap dipilih untuk setiap periode dua tahun.(L/RE1/R01)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.