Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Legisan Samtafsir: Ummat Islam Indonesia Minim Pengusaha

Insaf Muarif Gunawan - Ahad, 25 Agustus 2019 - 20:53 WIB

Ahad, 25 Agustus 2019 - 20:53 WIB

13 Views

Sentul, Bogor, MINA – Pendiri Yayasan Al-Balad, Legisan Samtafsir mengatakan,  ummat Islam khususnya di Indonesia masih kekurangan pengusaha sehingga ekonomi dikuasai non-Muslim.

Perjuangan umat Islam hari ini harus berlipat ganda lagi, karena yang dihadapi ummat saat ini, bukan sekedar kekuatan politik, tetapi juga kekuatan ekonomi dan teknologi.

“Kami ingin menyampaikan kepada diri saya dan kepada para ikhwan sekalian, tiga hal saja,” jelasnya dalam tausiah pada Tabligh Akbar Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, Ahad (25/8)

Pertama, hari ini pengusaha kita sedikit. Kami mengajak para jamaah untuk berbondong-bondong menjadi pengusaha.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

“Kalau kita tidak bangkit bidang ekonomi, maka ekonomi kita akan dikuasai oleh orang lain (non-Muslim) ,” paparnya.

“Jadi hari ini, kita harus ajari kepada anak-anak muda, kaum milenial untuk berwirausaha. Ajari mereka menjadi pengusaha,” paparnya.

Legisan yang juga seorang motivator nasional itu menegaskan,  yang sudah menjadi pengusaha, agar dikembangkan lagi usahanya menjadi satu, dua, tiga dan seterusnya.

“Nantinya, di riyasah-riyasah atau niyabah ada pabrik-pabrik, perusahaan milik umat Islam semuanya,” paparnya.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

“Kedua, Hari ini ummat Islam tidak mempunyai produk. Telepon seluler, komputer, sepeda motor, mobil, semuanya bukan punya ummat Islam,”tambahnya.

Bahkan, garampun Indonesia impor, padahal Indonesia punya pantai yang panjang dan luas. garamnya melimpah ruah.

“Ketiga, berbelanjalah kepada saudara dan tetangga kita sendiri, kita upayakan agar uang kita berputar ke tetangga dan saudara kita sendiri, ” pungkasnya (L/Gun/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
Breaking News
test
Ekonomi