Jakarta, MINA – Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) akan melakukan rukyatul hilal menentukan awal bulan Dzulhijjah 1445 H pada Jumat 7 Juni. Hal ini mengingat bulan Dzulqa’dah 1445 H telah menemui penghujungnya.
Instruksi kepada seluruh perukyah NU disampaikan melalui Surat Instruksi Rukyah Dzulhijjah 1445 H nomor 041/LF-PBNU/VI/2024 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur, Rabu (5/6).
“Lembaga Falakiyah PBNU menginstruksikan kepada para perukyah Nahdlatul Ulama se-Indonesia melaksanakan rukyah awal bulan Dzulhijjah 1445 H pada Jumat 7 Juni,” demikian bunyi surat tersebut.
LF PBNU meminta agar hasil rukyah bisa dilaporkan melalui telewicara yang tersambung langsung dengan LF PBNU dan melalui laporan tertulis dalam formulir daring.
Baca Juga: AWG Selenggarakan Webinar “Krisis Suriah dan Dampaknya bagi Palestina”
Sebagai informasi, hilal 29 Dzulqa’dah 1445 H yang bertepatan dengan Jumat 7 Juni 2024, sudah di atas ufuk, yakni +9 derajat 16 menit 26 detik dengan elongasi 12 derajat 43 menit 37 detik dan lama 42 menit 52 detik untuk titik Jakarta dengan markaz Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT).
Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Kamis 6 Juni 2024 M pukul 19:39:45 WIB. Adapun posisi matahari terbenam terletak pada 22 derajat 49 menit 25 detik utara titik barat dan letak hilal pada 29 derajat 56 menit 43 detik utara titik barat.
Sementara kedudukan hilal pada 7 derajat 07 menit 18 detik utara Matahari dengan keadaan hilal miring ke utara.
Hal tersebut menunjukkan bahwa hilal awal bulan Dzulhijjah 1445 H ini sudah memenuhi kriteria imkanurrukyah untuk seluruh wilayah Indonesia. Tinggi hilal terbesar terjadi di Lhoknga, Aceh dengan ketinggian +11 derajat 08 menit, elongasi hilal haqiqy 13 derajat 16 menit, dan lama hilal di atas ufuk 49 menit 53 detik.
Baca Juga: Puluhan WNI dari Suriah Tiba di Tanah Air
Sementara ketinggian hilal terkecil terjadi di Merauke, Provinsi Papua Selatan dengan ketinggian +7 derajat 53 menit, elongasi hilal haqiqy 11 derajat 37 detik dan lama hilal di atas ufuk 36 menit 37 detik.
Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama. Data tersebut memberikan indikasi bahwa awal bulan Dzulhijjah 1445 H akan jatuh pada Sabtu (8/6) dan hari raya Idul Adha akan terjadi pada Senin 17 Juni 2024.
Sekalipun hilal tidak terlihat, hal demikian akan tetap diputuskan mengingat data juga sudah memenuhi kriteria qathiy rukyah, yakni elongasi 9,9 derajat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Sayangkan Banyak yang Ngaku Ulama tapi Minim Pengetahuan