Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LIBYA AKAN BERALIH KE PERBANKAN SYARIAH

Admin - Rabu, 8 Januari 2014 - 13:37 WIB

Rabu, 8 Januari 2014 - 13:37 WIB

649 Views ㅤ

Tripoli, 6 Rabi’ul Awwal 1435/8 Januari 2014 (MINA) – Libya akan merubah sistem perbankan konvensional dengan  sistem perbankan syariah untuk menarik investor asing dan investor dalam negeri, ujar  Menteri Ekonomi Libya, Mustafa Abu Fanas.

Dua tahun pasca kepemimpinan Gaddafi, Perdana Menteri Ali Zeidan mengatakan ingin menarik modal asing dan mengembangkan sektor perekonomian non-minyak, meskipun ini belum berjalan mulus karena kondisi politik di Libya yang belum stabil.

Menurut AAWSAT yang dikutip MINA (Mi’raj News Agency), Rabu, General National Congress (GNC) yang berfungsi sebagai Parlemen sementara Libya, sangat mendukung rencana pemerintah untuk menerapkan hukum Islam dalam perekonomian.

Asisten Direktur GNZ, Makhzoun mengatakan, krisis ekonomi parah akibat perbankan konvensional di Eropa dan Amerika menyebabkan dunia bergerak kepada perekonomian Islami.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

“Mengenai kapan perbankan syariah itu dilaksanakan di Libya, saat ini masih dalam  pengkajian untuk merancang bagaimana dan mulai kapan kita bisa menerapkannya”, ujar Mustafa Abu Fanas.

Sementara itu GNC telah memberikan waktu kepada pemerintah untuk melarang pembayaran bunga seperti dilakukan perbankan konvensional mulai awal 2015.

Libya  dewasa ini memiliki sekitar 16 bank konvensional, yang hanya memiliki sedikit hubungan dengan dunia luar, sebagai akibat boikot barat kepada Moammer Gaddafi.

Kini Libya telah mengubah Undang-undang Perbankan tahun 2005 antara lain menyangkut penerapan perbankan syariah untuk menarik investasi asing dan merangsang sektor swasta setelah perang dua tahun lalu yang menggulingkan Muammar Gaddafi, kata Gubernur Bank Sentral Libya.(T/P010/IR)

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

MINA (Mi’raj News Agency)

 

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda