Liga Arab: Perjanjian Perdamaian Bukan Hanya Kehendak Satu Pihak

Kairo, MINA – Liga  Arab menyatakan usulan yang diumumkan Presiden AS Donald Trump untuk mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina, tergantung pada kehendak kedua pihak, bukan pada kehendak satu pihak atas yang lain.

“Usulan itu tidak mengikat sama sekali,” demikian pernyataan pada Rabu (29/1) di markas Kairo, seperti dilaporkan Quds Press.

Ditegaskan, setiap rencana serius untuk mencapai perdamaian harus memenuhi aspirasi kedua belah pihak, dan mempertimbangkan kepentingan mereka secara paralel, sehingga konsesi yang dibuat setara.

Liga menyebut, usulan Trump berisi kerugian besar pada hak-hak Palestina yang sah.

Liga menyatakan,  posisi Palestina adalah kunci untuk  rencana tersebut.

Namun, Liga Arab juga menyatakan, keterbukaannya terhadap upaya serius untuk mencapai perdamaian dan memahami motif Trump dalam membantu menyelesaikan konflik Palestina-Israel.

“Perdamaian yang adil dan berkelanjutan tidak dapat dicapai dengan mengabaikan kenyataan pendudukan Israel atas wilayah Palestina sejak 1967, atau dengan bekerja untuk melegalkan pendudukan,” bunyi pernyataan.

Pernyataan menambahkan, kriteria utama dalam menilai setiap rencana untuk mencapai perdamaian adalah kesesuaiannya dengan hukum internasional dan prinsip-prinsip keadilan.

Atas permintaan Otoritas Palestina, Liga Arab akan mengadakan siding darurat pada Sabtu (1/2), dengan menghadirkan para menteri luar negeri dan dengan partisipasi Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, untuk membahas cara-cara untuk menghadapi rancangan Kesepakatan Abad Ini.

Rencana Trump setebal 80 halaman, sebelumnya telah ditolak oleh Otoritas Palestina dan semua faksi perlawanan.

Demonstrasi besar-besaran terjadi di kota-kota Tepi Barat dan Jalur Gaza, termasuk di Negara-negara tetangga Yordania dan Lebanon, menolak rencana Amerika Serikat. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Comments are closed.