Yerusalem, MINA – Sebuah kelompok hukum Israel telah mengajukan permintaan ke Mahkamah Agung, meminta agar tentara Israel berhenti menangkap anak-anak Palestina selama penggerebekan malam hari di rumah mereka, harian Yordania Al Bawaba melaporkan.
Pusat Pertahanan Individu HaMoked – sebuah LSM Israel yang berbasis di Yerusalem Timur yang diduduki, yang memberikan bantuan hukum gratis kepada orang-orang Palestina yang hidup di bawah pendudukan – menyerukan agar proses penangkapan anak-anak Palestina diatur.
Kelompok itu juga mendesak agar anak-anak Palestina yang dipanggil untuk diinterogasi setidaknya ditemani oleh anggota keluarga mereka yang sudah dewasa.
“Ini harus menjadi pilihan terakhir bagi seorang tentara untuk menyerang sebuah rumah keluarga di tengah malam dan menyeret seorang remaja laki-laki dari tempat tidurnya,” kata Direktur Jenderal HaMoked Jessica Montell kepada Arab News.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Montell mengatakan, militer harus menggunakan semua cara yang mungkin untuk membawa seseorang untuk diinterogasi, sebelum mereka menggunakan praktik traumatis bagi anak yang ditahan dan keluarganya.
Tentara Israel rutin melakukan penangkapan dan penggerebekan malam terhadap anak di bawah umur dan orang dewasa Palestina di Tepi Barat yang diduduki, dan sering menangkap anak-anak hanya karena “melempar batu”.
Penangkapan, seringkali dengan borgol dan penutup mata, mengakibatkan penyiksaan dan tekanan psikologis kepada anak-anak dan kerabat mereka, menurut Ketua Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) Qdura Faris.
HaMoked memberikan data yang menyatakan, hanya enam anak di bawah umur Palestina antara September dan Desember 2021 yang ditemani oleh anggota keluarga ketika diinterogasi oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
PPS mengatakan bahwa pasukan Israel menangkap setidaknya 230 anak antara Januari hingga April 2021, di mana sebagian besar ditangkap di Yerusalem yang diduduki.
PPS juga menambahkan, setidaknya 180 anak Palestina saat ini ditahan di penjara-penjara Israel, yang sebagian besar kemungkinan berada dalam penahanan pra-ajudikasi dan belum dihukum karena pelanggaran apa pun.
Pada tahun 2021, setidaknya ada 4.650 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah tahanan politik, yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel, menurut data resmi. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza