Yogyakarta, MINA – Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih penghargaan ajang 2nd Startup Accelerator Class di Kaplan University, Singapura, beberapa waktu lalu. Dalam kompetisi tersebut, tim UGM sukses menyabet gelar “Best Delegate”.
Mereka adalah Irvandias Sanjaya (Psikologi) dan Wahyuningtyas Puspitasari (FEB). Keduanya berhasil menggondol penghargaan sebagai tim terbaik dengan mengusung ide bisnis start up Design for Dream (DfD) yang menggandeng anak-anak penyandang disabilitas.
“Kegiatan yang diadakan oleh Indonesian Youth Academy ini diikuti sebanyak 85 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Selama tiga hari peserta mengikuti workshop, seminar, mentoring, serta pitching,” ujar Irvandias, Senin (17/7) di Kampus UGM. Demikian keterangan pers UGM yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Bersyukur tim UGM bisa mendapat penghargaan sebagai tim terbaik di ajang bergengsi ini,” tuturnya,.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Lebih lanjut Irvandias menjelaska, bisnis start up yang mereka kembangkan merupakan platform bisnis yang berbasis crowdfunding disabilitas pertama di Indonesia.
Bisnis ini bertujuan untuk mengadvokasi, mendukung, dan merealisasikan impian para penyandang disabilitas di Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.
“Nantinya DfD akan membuat sebuah desain produk berupa baju yang dibuat oleh anak-anak penyandang disabilitas. Sementara 40% keuntungan yang didapat akan dimanfaatkan untuk membantu mewujudkan mimpi-mimpi anak-anak difabel ini,” ungkapnya. (T/R05/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru