ugm-mewakili-indonesia-dalam-kompetisi-asia-social-innovation-di-hongkong-300x171.jpg" alt="" width="300" height="171" />Yogyakarta, 11 Rabi’ul Akhir 1438/10 Januari 2017 (MINA) – Dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Silva Eliana (FKG) dan Arief Faqihudin (FT), terpilih sebagai pemenang dalam kompetisi Asia Social Innovation Award 2016 di tingkat nasional. Dengan keberhasilan tersebut keduanya berhak mewakili Indonesia dalam final kompetisi yang sama di tingkat Asia pada 16-19 Februari 2017 mendatang di West Kowloon, Hongkong.
Asia Social Innovation Award merupakan sebuah kompetisi ide bisnis start up sosial yang diselenggarakan oleh Social Ventures Hongkong. Kompetisi ditujukan untuk memberikan solusi atas berbagai persoalan yang terjadi di Asia.
Kompetisi ini diikuti ratusan peserta dari berbagai negara di kawasan Asia, seperti Indonesia, Hongkong, Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam dan Asia lainnya.
“Nantinya kami akan berkompetisi dengan 10 pemenang lainnya perwakilan masing-masing regional,” kata Arief di Kampus UGM beberapa waktu lalu. Demikian laporan laman resmi UGM yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Kompetisi dimulai dengan seleksi ide bisnis sosial tingkat regional di 11 wilayah Asia. Ide bisnis sosial terbaik dari masing-masing regional berkesempatan untuk maju ke babak final di Hongkong.
“Senang dan bangga kami bisa terpilih menerima penghargaan “Best Social Start-up Ide” di regional Indonesia dan mewakili ke tingkat internasional nantinya,” ujarnya.
Para pemenang regional nantinya akan diberikan kesempatan untuk mengasah ide dan pengembangan model bisnis melalui pembinaan dalam lokakarya start up sosial serta pitching ide di Hongkong. Selanjutnya, satu ide terbaik dari hasil pitching dipilih menjadi pemenang untuk mendapatkan Grand Award Sosial Innovator 2017.
Pemenang berhak memperoleh coaching dan masuk dalam keanggotaan di “House of Social Innovators” selama 1 tahun. Selain itu, juga memperoleh uang pembinaan sebesar 9.020 USD atau sekitar 100 juta rupiah.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Mohon do’a dan dukungannya semoga kami bisa tampil secara maksimal dan mengharumkan nama Indonesia maupun UGM di kancah global,”harapnya. (T/R05/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru