Al-Quds, MINA – Maher Salah, anggota biro politik Hamas menegaskan, Ribath dan i’tikaf di Masjid Al-Aqsha adalah kewajiban saat ini untuk menghadapi para pemukim ilegal pendudukan, juga persyaratan minimum untuk menolak skema pembagian ruang dan waktu yang ingin dipaksakan oleh pendudukan Zionis terhadap Masjid Al-Aqsha.
Dikutip dari Shehab, Selasa, (4/4), Salah berjanji bahwa “Ribat dan i’tikaaf adalah cara paling penting untuk melindungi Al-Aqsha dari Yahudisasi, dan upaya zionis untuk mengubah fitur-fiturnya. “Setiap upaya, persetujuan atau fasilitasi untuk menghalangi i’tikaf dan jemaah dari Masjid Al-Aqsa adalah serangan terang-terangan terhadap hak eksklusif umat Islam untuk beribadah dan berdoa di masjid mereka,” tegasnya.
“Apa yang mengancam Masjid Al-Aqsha dalam hal skema Yahudisasi Zionis, yang perluasannya dilakukan oleh pendudukan Zionis ekstremis, segera membutuhkan seruan yang luas dan intensif untuk orang-orang Palestina di kota Yerusalem, Tepi Barat yang diduduki agar meningkatkan kehadiran terus menerus, dan ketat untuk para musafir agar dapat Ribat dan i’tikaf di masjid, sebagai persiapan untuk mobilisasi jumlah terbesar ke sebuah gemuruh banjir manusia memenuhi Masjid Al-Aqsha,” katanya.
“Orang-orang hebat kita (Palestina) telah membuktikan bahwa mereka mampu dan siap untuk memberikan pengorbanan yang paling berharga setiap saat,” tegas Maher Salah.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
Salah memperingatkan, pendirian kelompok Kuil yang diduga untuk melatih dan mensimulasikan penyembelihan persembahan Paskah Ibrani di luar tembok Masjid Al-Aqsha dianggap sebagai awal dan provokasi berbahaya yang diperbarui tahun ini untuk mempersiapkan pelaksanaan kejahatan ini.
Provokasi oleh zionis Israel tersebut membutuhkan seruan Umat Islam Palestina untuk mobilisasi bagi setiap orang yang dapat mencapai Al-Aqsha untuk melakukan I’tikaf di dalamnya, jika tidak bisa, di gerbangnya, atau titik terdekatnya, sesuai dengan fatwa Islam terkait dengan kewajiban i ‘tikaf dan Ribath.
Dia menekankan tanggung jawab orang Arab dan Muslim semakin dekat, untuk mendukung Murobithin dan untuk meneguhkan orang-orang Baitul Maqdis di tanah mereka, dan untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsha dengan segala jalan dan cara.
Dia memperingatkan, rencana Yahudisasi Zionis terhadap Masjid Al-Aqsa, yang mengarah pada penghancuran dan pendirian kuil yang mereka klaim sebagai gantinya, tidak memiliki penjelasan lain selain perang agama dan agresi terhadap kesucian dan jamaah Muslim, serta pelanggaran berbahaya terhadap konvensi dan norma internasional dan Hak Asasi Manusia.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Salah melanjutkan, semua ini membutuhkan kekuatan yang hidup dari rakyat baik di Palestina dan luar negeri, serta bangsa Arab dan Islam untuk menghadapi rencana Yahudisasi ini dengan segala kemungkinan dan kemampuan mereka, sehingga agresi yang akan datang terhadap kesucian Al-Quds yang paling suci ini tidak terjadi.
Salah menekankan,”Musuh ini (zionis Israel) hanya memahami bahasa kekuatan dan perlawanan langsung dengan gerombolan pemukim ilegalnya dan tentara dari pasukan kriminalnya, dan ada banyak tanda kematian dan kekalahan yang akan segera terjadi terhadap zionis Israel dari tanah kami yang diberkati, insya Allah.” (T/B03/B)04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih