Tunis, 12 Rajab 1435/11 Mei 2014 (MINA) – Majelis Konstitusi Tunis membatalkan tuntutan mereka memecat Menteri Pariwisata Amal Karboul dan Wakil Menteri Dalam Negeri untuk Urusan Keamanan Ridha Sfar yang semula dituduh telah memfasilitasi puluhan peziarah dan turis Yahudi masuk ke negara itu.
Ketua blok parlemen dalam sidangnya, Jumat (9/5), membatalkan usulan pemecatan terhadap kedua pejabat tersebut. Namun mereka juga mengeluarkan pernyataan termasuk rekomendasi bagi pemerintah mengenai hubungan Tunisia dengan Israel, demikian media pemantau Timteng Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Sebuah petisi untuk memecat Karboul dan Sfar dari jabatan mereka ditandatangani oleh 81 anggota parlemen dari seumlah partai pada 25 April.
Sebagian besar anggota parlemen menegaskan melalui diskusi mereka dalam pertemuan Majelis pada Jumat (9/5), mereka menolak normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel dalam kondisi apapun. Mereka menegaskan dukungan Tunisia untuk perjuangan Palestina merdeka.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Debat sempat terjadi saat sidang, dimana anggota parlemen saling tuding, misalnya ada yang memanfaatkan Palestina dan isu normalisasi hubungan dengan Israel untuk kepentingan politik mereka.
Beberpa kelompok di Tunisia menyelenggarakan dua demonstrasi terpisah pada saat pertemuan. Salah satu kelompok mendukung Karboul dan yang lainnya mendukung petisi pemecatan dua pejabat itu, menuntut putusan tegas terhadap mereka. Anggota parlemen Tunisia melarang masuknya peziarah Israel ke negara itu pada bulan April.Lebih dari 60 turis Israel memasuki Tunisia untuk menghadiri ziarah tahunan Yahudi di Sinagog Ghriba di pulau Djerba, Tunisia. (T/Fauziah/P03/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi