Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makhluk Terindah

Bahron Ansori - Kamis, 22 Juni 2017 - 04:07 WIB

Kamis, 22 Juni 2017 - 04:07 WIB

2597 Views

Oleh Bahron Ansori, jurnalis MINA

Manusia adalah makhluk paling indah. Ini seperti yang dijelaskan Allah Subhanahu Wa Ta’ala , “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).” (Qs. At Tiin : 4-5).

Ayat di atas selain menerangkan penciptaan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, juga menjelaskan tentang manusia yang akan dikembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).

Ini artinya, manusia akan menjadi makhluk terindah bila ia konsisten melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan laranganNya.

Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari

Dalam ayat selanjutnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala  menegaskan, “Kecuali orang-orang yang beriman dan menger-jakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.” (Qs. At Tiin : 6).

Banyak keistimewaan yang dimiliki oleh manusia. Selain merupakan makhluk yang paling mulia (Qs. Al Israa : 70), manusia juga merupakan makhluk yang paling disukai Allah Subhanahu Wa Ta’ala . Tanda cinta Allah kepada manusia itu adalah dengan diciptakannya semua yang ada di jagat raya ini untuk manusia.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala  berfirman, “Allahlah yang menundukkan laut untukmu agar kapal-kapal dapat berlayar di atasnya dengan perintahNya, dan agar kamu mencari sebagian karuniaNya, dan agar kamu bersyukur. Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dariNya…” (Qs. Al Ja-tsiyah : 12-13).

Selain itu, manusia dikatakan sebagai makhluk paling indah karena memiliki akal pikiran. Dengan akal pikiran itu manusia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan akal itu pula, manusia mampu menambah ilmu dan wawasan sehingga bisa bermanfaat bagi makhluk hidup disekitarnya.

Baca Juga: Daftar Hitam Pelanggaran HAM Zionis Israel di Palestina

Kemampuan untuk bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk menunjukkan bahwa manusia juga makhluk yang cerdas. Kecerdasan yang dimiliki itu tidak lain adalah anugerah dari Allah.

Dia yang telah mengajarkan manusia tentang nama segala sesuatu sehingga manusia bisa mengenalnya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala  berfirman, “Dan Dia mengajarkan ke-pada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman, ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar.'” (Qs. Al Baqarah : 31).

Sejatinya kita sebagai makhluk paling indah dan mulia tidak seperti pepatah ‘kacang lupa akan kulitnya.’ Tentu dengan segala potensi yang Allah berikan secara gratis pada kita, mampu meningkatkan amal ibadah dan rasa syukur kita padaNya. Semakin bersyukur kita pada-Nya, maka semakin banyak nikmat yang diberi. (RS3/P1)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23]  Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Kolom
Kolom
Ilustrasi sedekah.(Sumber: Is)
MINA Preneur
Tausiyah
Tausiyah