Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA
Kita sering mendengar ucapan selamat ulang tahun pada tanggal kelahiran diiringi ucapan doa dan harapan semoga yang berulang tahun bertambah umurnya, dimudahkan rezkinya, dan seterusnya.
Pada pasangan tertentu juga acapkali diadakan semacam tasyakuran ulang tahun perak (dua puluh lima tahun masa pernikahan) atau ulang tahun emas (lima puluh tahun pernikahan). Semacam rasa syukur atas prestasi yang telah mereka ukir, mempertahankan jenjang pernikahan di tengah gonjang-ganjing perselingkuhan dan kawin cerai sebagian masyarakat perkotaan.
Satu sisi tentu memang semakin tambah umur akan semakin bertambah pengalaman, semakin banyak mengenyam asam garam kehidupan, dan mungkin saja meningkat pendapatan atau harta yang dimilikinya. Namun pada sisi yang lainnya, dengan Maha Adilnya, Allah menegaskan bahwa bukan panjang umur, pangkat, kedudukan jabatan, dan banyaknya harta atau ukuran materi lainnya. Akan tetapi takwa kepada-Nya itulah yang dijadikan standar kemuliaan seseorang di hadapan Tuhannya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya
Seperti firman Allah yang menyebutkan :
يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al-Hujurat / 49 : 13).
Adapun bagi mereka yang mendapat karunia umur panjang, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan agar memperhatikan amal kebajikan dan ibadahnya selama ini. Sebagaimana Sabda beliau :
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ
Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik perbuatannya”. (HR At-Tirmidzi).
Hidup senantiasa di dalam kebaikan, gemar beramal shalih, berlomba dalam kebajikan, memberikan yang terbaik itulah yang seharusnya kita camkan di dalam dada iman kita masing-masing seiring pertambahan usia.
Sebagaimana dengan kasih sayang-Nya, Allah meminta kita untuk giat berlomba dalam kebaikan, melalui untaian ayat-ayat suci-Nya :
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al-Baqarah / 2 : 148).
Mari berfastabiqul khairat. Hidup bukan sekedar mengukur jarak, tapi mengukir jejak. (A/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin