Kuala Lumpur, MINA – Pemerintah Malaysia mengeluarkan pernyataan resmi untuk memblokir dan melarang Perusahaan pelayaran asal Israel untuk tidak berlabuh di negara tersebut.
Tindakan tegas tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim dalam pernyataan media di Kuala Lumpur, Rabu (20/12).
Menurutnya, tindakan ini sebagai dukungan nyata Malaysia terhadap warga Palestina di Gaza dalam menghadapi agresi Israel yang masih berlangsung sejak 7 Oktober.
Dalam pernyataan resmi disebutkan Pemerintah Malaysia memutuskan untuk memblokir dan melarang perusahaan pelayaran ZIM yang berbasis di Israel untuk berlabuh di pelabuhan mana pun di Malaysia.
Baca Juga: Bayi Yesus dengan Keffiyeh, Adegan Kelahiran Bersejarah di Vatikan
“Kementerian Perhubungan (Malaysia) akan segera mengambil tindakan dengan segera memberlakukan larangan permanen terhadap perusahaan itu,” kata PM Anwar.
Ia menyatakan setiap kapal yang menuju Israel akan segera dilarang melakukan bongkar muat di pelabuhan negara-negara mayoritas muslim di Asia Tenggara.
Sanksi itu, menurut Anwar, adalah respons atas tindakan Israel yang mengabaikan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dan melanggar hukum internasional melalui pembantaian dan kebrutalan yang terus berlanjut terhadap warga Palestina.
Pada 2002, pemerintah membolehkan kapal milik perusahaan pelayaran tersebut berlabuh di Malaysia. Pada 2005, pemerintah membenarkan kapal perusahaan tersebut berlabuh di Malaysia.
Baca Juga: Penjajah Israel Nyatakan Suriah sebagai Front Pertempuran Keempat
“Namun, pemerintah saat ini membatalkan semua keputusan Kabinet tersebut,” kata Anwar.
Pada saat yang sama, pemerintah Malaysia juga memutuskan tidak lagi menerima kapal berbendera Israel untuk dapat berlabuh di negara tersebut.
Anwar mengatakan Malaysia juga melarang kapal mana pun yang dalam perjalanan menuju Israel untuk memuat kargo di pelabuhan Malaysia.
“Kedua pembatasan itu segera berlaku,” ujar Anwar.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Malaysia yakin keputusan tersebut tidak akan mempengaruhi aktivitas perdagangannya.(T/R5/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah Zona Penyangga, Israel Duduki Gunung Hermon Suriah