Male, Maladewa, MINA – Malaysia menyatakan keinginan untuk bekerja sama dengan Maladewa di sektor industri halal, terutama dalam hal makanan halal, jasa dan wisata, dan keuangan Islam.
Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak mengatakan dia membicarakan masalah kerja sama di industri halal dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Maladewa Abdulla Yameen Abdul Gayoom di Maladewa, Rabu (20/12), seperti dilansir Bernama.
Pada konferensi pers bersama dengan Abdulla Yameen di Kantor Kepresiden, Najib mengatakan sertifikasi halal Malaysia telah menjadi patokan global.
“Kita (Malaysia dan Maladewa) dapat bekerja sama, bahkan mengekspor (produk halal) ke negara-negara ketiga. Kita juga bisa bekerja sama di sektor keuangan Islam karena Malaysia adalah pemimpin di sektor ini,” ujarnya.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
Mengenai bidang pariwisata, yang mana Maladewa dikenal sebagai salah satu tujuan wisata paling populer di dunia, Najib mengatakan Malaysia terkesan dengan bagaimana Maladewa mengembangkan kepulauannya meskipun menghadapi tantangan dalam mengembangkan begitu banyak pulau, belum lagi logistiknya.
Najib mengatakan Maladewa telah berhasil melampaui harapan dan telah mampu membawa beberapa nama besar untuk mengoperasikan hotel di negara kepulauan tersebut dan mengukuhkan diri sebagai tujuan wisata global utama.
Maladewa, negara kepulauan yang terletak di Samudra Hindia, terdiri dari 1.190 pulau, hanya 195 pulau yang dihuni dan sekitar 90 pulau telah dikembangkan sebagai resor wisata.
“Kami ingin mempelajari bagaimana Anda bisa mewujudkannya, saya harap akan ada peluang bagi perusahaan Malaysia untuk ikut serta dalam investasi pengembangan pariwisata Anda,” kata Najib.
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
Menanggapi Najib, Presiden Abdulla Yameen menyatakan dalam pertemuan mereka dia menganggap Malaysia sebagai model pembangunan ekonomi. Ia berterima kasih kepada Najib atas kontribusi tak ternilai dari Malaysia dalam pengembangan sosio-ekonomi Maladewa selama ini.
Abdulla Yameen mengungkapkan keinginannya untuk melihat investor dari Malaysia mengisi peluang-peluang yang ada di Maladewa.
“Kami sepakat untuk membentuk mekanisme yang tepat yang akan mendorong kerja sama bisnis, perdagangan, dan investasi serta meningkatkan kolaborasi antara operator sektor swasta,” kata Abdullah Yameen.
Perdagangan bilateral antara Malaysia dan Maladewa relatif kecil dengan surplus di pihak Malaysia.
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?
Pada 2016, total perdagangan Malaysia dengan Maladewa mencapai US$117,7 juta, meningkat 10,2% dari tahun 2015. Total ekspor ke Maladewa tercatat sebesar US$116,5 juta, meningkat 9,2% sementara total impor dari Maladewa meningkat sebesar 542,7% (rpt) 542,7%) mencapai US$1,24 juta dibandingkan tahun 2015.
Menyinggung keempat nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani antara kedua pemerintah tersebut, Najib mengatakan Malaysia berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada Maladewa dalam hal sumber daya manusia, khususnya di bawah Program Kerja Sama Teknis Malaysia (MTCP) dan di bidang pendidikan. (T/R11/P1)
Miraj News Agency (MINA)
http://www.bernama.com/bernama/v8/newsindex.php?id=1421164
Baca Juga: BPJPH, MUI, dan Komite Fatwa Sepakati Solusi Masalah Nama Produk Halal