New York, MINA – Dany Shoham, mantan dokter intelijen militer Israel, mengatakan virus korona mematikan yang mewabah di Cina, diduga berasal dari Laboratorium Pusat Epidemi Wuhan, yang telah dikaitkan dengan program senjata biologis terselubung China .
“Laboratorium tertentu di institut ini mungkin telah terlibat, dalam hal penelitian dan pengembangan, senjata biologis,” kata Shoham kepada The Washington Times.
Pekerjaan pada senjata biologis dilakukan sebagai bagian dari penelitian sipil-militer ganda dan “pasti rahasia,” katanya. Daijiworld News melaporkan Ahad (26/1).
Dari tahun 1970 hingga 1991, ia adalah seorang analis senior intelijen militer Israel untuk perang biologis dan kimia di Timur Tengah dan di seluruh dunia, dengan pangkat terakhir letnan kolonel.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Cina pada masa lalu telah membantah memiliki senjata biologis ofensif.
Menurut laporan itu, Radio Free Asia menyiarkan ulang siaran televisi lokal Wuhan dari tahun 2015 yang menunjukkan laboratorium penelitian virus paling canggih di Cina yang dikenal sebagai Institut Virologi Wuhan.
Laboratorium adalah satu-satunya situs yang dinyatakan di Cina yang mampu bekerja dengan virus mematikan.
Pejabat China sejauh ini mengatakan bahwa asal-usul coronavirus yang telah membunuh banyak orang dan menginfeksi ratusan di pusat Provinsi Hubei belum diketahui.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Gao Fu, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina, mengatakan bahwa tanda-tanda awal mengindikasikan virus tersebut berasal dari hewan liar yang dijual di pasar makanan laut di Wuhan.
Wabah virus menyebabkan gejala seperti pneumonia dan mendorong Cina untuk mengerahkan pasukan militer ke Wuhan pecan ini dalam upaya untuk menghentikan penyebaran. Semua perjalanan keluar dari kota 11 juta orang dihentikan. (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan