Kepala Yayasan Arsip Maroko, Jamea Beida, mengatakan bahwa penyerahan arsip yang mencakup arsip-arsip tentang orang Yahudi Maroko sangat penting dan merupakan hasil usaha sejak Februari 2013.
“Isu Yahudi Maroko selalu sensitif,” katanya kepada Anadolu, Jumat (17/11) yang dikutip MINA.
Ia juga menambahkan bahwa dokumen tersebut akan membantu mengisi celah besar bagi periset Maroko.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Setelah berdirinya Israel pada tahun 1948, arsip Yahudi itu sangat sensitif dan negara-negara kolonial, seperti Perancis atau Spanyol, atau beberapa orang Yahudi Maroko yang memutuskan untuk pergi ke Amerika, Eropa atau Israel membawa dokumen arsip itu bersama mereka,” jelasnya.
“Pencarian yayasan untuk mengambil arsip orang Yahudi Maroko sesuai dengan Konstitusi 2011 yang membuat warisan Yahudi merupakan bagian integral dari warisan dan identitas Maroko,” tambahnya.
Sementara itu, seorang pejabat di arsip diplomatik Perancis, Jacques Frisch, mengatakan, senang karena melihat Maroko bisa menulis sejarahnya dan mengumpulkan arsip orang Yahudi Maroko yang kaya akan budaya.
Sebagian besar dokumen yang diperoleh Maroko berasal dari abad ke-19 dan pertengahan abad ke-20.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Tidak ada angka resmi mengenai jumlah orang Yahudi yang tinggal di Maroko, tapi beberapa aktivis Yahudi memperkirakan paling banyak sekitar 4.000 orang Yahudi. (T/RS3/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis