Masjid Burj Al Bakrie Terapkan “Green Ifthar” Buka Puasa Minim Sampah

Pelaksanaan Green Ifthar yakni buka puasa bersama minim sampah dan tanpa bungkus plastik di Masjid Burj Al Bakrie Jakarta, Senin 20 Mei 2019.(Foto: Rana/MINA)

Jakarta, MINA – Masjid Burj Al Bakrie Jakarta telah menerapkan yakni bersama minim sampah dan tanpa bungkus plastik.

Pengurus Masjid Burj Al Bakrie Andi Rahman menjelaskan program Green Ifthar ini bertujuan untuk memperkenalkan pada jamaah terbiasa menghilangkan penggunaan plastik sekali pakai dan mengurangi sampah, serta menghindari pembuangan makanan.

“Ini kita sudah masuk tahun ketiga, dan dampaknya sangat signifikan. Karena kalau tidak dengan konsep Green Ifthar ini maka sampah yang dihasilkan dari satu kali berbuka puasa saja bisa berkantong-kantong terutama sampah plastik. Dan itu kan setiap hari tuh selama Ramadan,” kata Andi kepada MINA di Sekretariat DKM Masjid Burj Al Bakrie, Senin (20/5).

Sebagaimana pangamatan MINA, Senin, petugas masjid menyediakan nampan yang sudah diisi dengan aneka menu berbuka seperti gorengan dan kurma, maksimal untuk empat orang di setiap nampannya. Hal ini untuk menyisihkan makanan yang tidak sesuai jumlah maupun selera masing-masing jamaah. Makanan yang disisihkan tersebut dapat dikonsumsi jamaah lainnya.

Menurut Andi, program green Ifthar ini dilakukan bertahap dengan merubah secara menyeluruh rantai proses penyiapan dan penyediaan ifthar baik internal maupun eksternal masjid.

Selain itu, penyiapan perangkat keras dilakukan dengan membeli peralatan makan dan minum yang bisa digunakan ulang, serta merubah dan menambah fasilitas masjid terutama untuk gudang penyimpan peralatan, tempat mencuci, tenaga kerja dan lain-lain.

Masjid Burj Al Bakrie yang berlokasi di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta, diresmikan pada awal 2015, mencanangkan Green Ifthar tahun 2016 dan mulai melaksanakannya sejak 2017.

Penerapan konsep Green Ifthar ini merupakan bagian dari program yang sebelumnya diluncurkan oleh kolaborasi antara Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH-SDA MUI) bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) sebagai perwujudan Masjid Ramah Lingkungan (EcoMasjid).

Program EcoRamadhan merupakan wujud ibadah menuju ketakwaan dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dan dapat kembali menjadi fitrah, keadaan suci tanpa dosa dan kesalahan pada akhir Ramadhan.

Ketua LPLH-SDA MUI Dr. Hayu S. Prabowo mengharapkan konsep green Ifthar yang sudah dilakukan Masjid Burj Bakrie ini juga dapat diterapkan di masjid lain yang menyediakan buka puasa.

“Insya Allah, cara ini dapat dikembangkan lebih jauh untuk dapat dilakukan secara penuh pada setiap Ramadhan dan dapat diterapkan di masjid lainnya sebagai mewujudkan program EcoMasjid,” kata Hayu.

Data dari Unit pelaksana Teknis Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang di Kota Bekasi menunjukkan bahwa volume sampah DKI Jakarta yang masuk ke TPST Bantargebang pada hari pertama puasa Ramadhan 1440 Hijriyah bertambah 864 ton dibandingkan pada hari biasa menjadi 7.864 ton.(L/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)