Depok, 11 Muharram 1437/24 Oktober 2015 (MINA) – Para pengusaha Usaha Kecil Menengah (UKM) harus mampu membangun strategi branding dan menguatkan merk agar bisa eksis dan dapat bersaing di era pasar global.
Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Nasional Komite Timur Tengah, Muhammad Hasan, mengatakan, membangun reputasi dan menjaga nama baik menjadi sebuah keharusan untuk mendukung kesuksesan bisnis yang dikembangkan.
Menurutnya, melalui strategi branding, seorang pebisnis dapat membangun image dan identitas diri untuk mempengaruhi konsumen agar memiliki persepsi positif terhadap produk, karakter, kemampuan, penampilan, maupun penawaran yang disampaikan.
“Karena itu perlu strategi branding dan penguatan merk. Apalagi bagi para pengusaha kecil dan menengah dalam rangka memasuki era perdagangan bebas baik skala nasional, regional, maupun global,” kata seorang pelaku usaha yang juga motivator bisnis sekaligus CEO Gaido Group itu pada Seminar Nasional “Jangan Mau Jadi UKM (Usaha Kecil Melulu),” di Pusdiklat Kementerian Perdagangan, Depok, Sabtu (24/10).
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Sekretaris Jenderal Asosiasi Usaha Menengah Indonesia (AUMI) itu juga menjelaskan, strategi branding dan penguatan merk harus dilakukan secara masif serta masuk ke semua lini. Sehingga produk yang dihasilkan mampu menembus pasar dan menjadi usaha unggulan.
“Bicara soal Branding, artinya brand usaha kita dengan segala daya upaya dan kemampuan yang akan membawa brand tersebut hingga kelas dunia,” imbuh Ketua Bidang Umrah dan Wisata Muslim Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) tersebut.
Sementara pembicara lainnya, Rahmat Susanta, seorang pakar bidang pemasaran sekaligus Pimpinan Redaksi Majalah MARKETING, mengatakan, untuk membangun strategi brand dan penguatan merk para pengusaha harus memastikan produk yang dipasarkannya memenuhi keperluan dan keinginan konsumen.
“Hal ini penting sebab menentukan produk yang akan kita pasarkan apakah diterima konsumen atau tidak. Dalam penguatan merk para pengusaha juga harus meningkatkan nilai produk dan menciptakan kepercayaan kepada para konsumen, terutama dalam menciptakan persepsi,” kata Rahmat yang juga Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), angkatan 90.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Dia juga mengatakan, pada era sekarang yang identik dengan teknologi informasi, sudah sewajarnya pelaku usaha harus bisa mengikuti dan tampil di dunia media sosial (medsos). Pasalnya, saat ini sekecil apapun aktivitas masyarakat tak lepas dari dukungan dan pengaruh media sosial.
“Dengan demikian, saat produk usaha yang dikembangkan itu masuk ke ranah media sosial, sadar atau tidak, upaya ini akan membangun awareness masyarakat terhadap produk tersebut. Seiring dengan itu, akan tumbuh minat dan kecintaan masyarakat pada brand yang kita usung, sehingga ini menjadi nilai tambah,” ujarnya.
Seminar Nasional yang dihadiri sekitar 300 pelaku UKM seluruh Indonesia itu digelar atas kerjasama Republik UKM Community bekerjasama dengan Pusdiklat Kementerian Perdagangan RI dan disponsori oleh Gaido Group.
“Diharapkan seminar sehari yang diikuti sejumlah pengusaha UKM dengan brand yang mereka usung selama ini mampu memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha dalam menentukan strategi pemasaran seperti apa yang pas dan cocok dilakukan,” kata Ibnu Hari Wibowo, Ketua Pelaksana Seminar Nasional UKM tersebut.(L/R05/P2)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng