Ankara, MINA – Seorang pria Uighur yang mengaku dipaksa menginformasikan sesama Uighur kepada pihak berwenang Cina berada dalam kondisi serius di rumah sakit setelah ditembak di Istanbul, media Turki melaporkan, Rabu (4/11).
Informan bernama Yusufujrang Aimaitijiang itu pergi keluar untuk mengambil rokok ketika dia ditembak dua kali pada Senin malam (2/11), kata laporan itu.
Berbicara kepada Al Jazeera pada Februari 2019, dia mengatakan, dia dipaksa untuk memberi tahu sesama Uighur oleh Cina.
“Peran saya adalah memberikan informasi kepada pejabat. Saya melaporkan semua yang orang lakukan – apa yang mereka makan, minum, apa yang mereka lakukan secara pribadi di rumah mereka, apakah itu teman atau kerabat, saya membagikan semuanya,” jelasnya.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Dia juga mengatakan kepada media bahwa ibunya ditangkap dan disiksa untuk meyakinkan dia agar mulai memata-matai pada tahun 2012. Sejak saat itu, dia bekerja untuk menyusup ke komunitas Uighur di Afghanistan, Pakistan dan Turki.
Uighur, kelompok etnis berbahasa Turki yang mayoritas penduduknya Muslim dari wilayah Xinjiang barat laut China, telah menjadi sasaran penganiayaan agama dan etnis oleh otoritas Cina dan dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari satu juta orang telah ditahan di kamp-kamp penahanan, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa. (T/RI-1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi