Oleh: Ir. Edy Wahyudi, Site Manager Pembangunan RS Indonesia, langsung dari Gaza, Palestina
Indonesia punya cerita. Cerita yang ramai diperbincangkan oleh warga Gaza saat ini tentang Indonesia. Sebuah negeri yang nun jauh, di telapak kaki bumi (kata orang Gaza) berjarak ribuan kilometer dari negeri mereka, namun ada sebagian warganya yang sangat peduli dengan perjuangan bangsa Palestina.
Rakyat Gaza menjadi saksi, ada “wajah Indonesia” yang berseri-seri di tengah deru dan bising warganya yang sedang menghadapi meriahnya pesta demokrasi. Indonesia yang cantik, secantik para relawannya dengan wajah berseri membangun kembali rumah sakit Indonesia di Gaza.
Wajah-wajah itu semakin berseri ketika dalam keheningan malam, mereka menagis mengadu kepada Allah yang Mahakuasa tentang nasib saudara-saudanya yang sedang menderita, sementara di siang hari mereka memeras keringat demi terlaksananya pembagunan fisik rumah sakit yang menjadi tempat mengobati luka mereka yang sedang berjuang di medan laga.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Rumah Sakit Indonesia (RSI) yang terletak di jantung kota di Jalur Gaza bagian utara sedang menambah dua lantai, sehingga RSI diharapkan memiliki empat lantai dan satu basement.
Di kawasan RSI, selain terdapat bangunan utama, juga terdapat Wisma Indonesia (Indonesia Guest House) yang memiliki fasilitas ruang inap dan mampu menampung 33 orang, ruang kantor, ruang rapat, dapur, ruang perpustakaan dan gudang.
Peralatan yang dimiliki pun cukup lengkap, antara lain AC dingin dan hangat, peralatan computer, slide proyektor, peralatan dapur dan lainnya
Wisma Indonesia saat ini tidak ingin ketinggalan dengan bangunan utama RSI yang sedang dalam proses pengembangan pembangunan.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Untuk pembangunan RSI tahap ke-2 ini, MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) mendatangkan 28 relawan dari Indonesia dengan berbagai keahlian. Tentunya jumlah yang cukup besar ini memerlukan tambahan toilet dan ruang jemur.
Kunjungan Tim MER-C yang dipimpin oleh Ir. Faried Thalib kali ini bersamaan dengan berlangsungnya musim dingin di Gaza, sehingga Tim menyaksikan adanya antrian panjang untuk ke toilet dan pakaian yang dijemur para relawan lama tak kunjung kering.
Untuk itu, Tim memutuskan menambah empat ruang toilet dan ruang jemur di Wisma Indonesia. Dengan adanya penambahan ini, ke depannya insya-Allah Wisma Indonesia memiliki sembilan toilet dan kamar mandi yang dilengkapi dengan alat pemanas air serta ruang jemur pakaian.
Wisma yang terdiri dari dua lantai ini dibangun oleh para relawan dan selama ini berfungsi sebagai kantor MER-C Cabang Gaza serta tempat tinggal para relawan Indonesia yang akan bertugas di RSI Gaza Palestina.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Sebuah puisi pun saya torehkan untuk yang menggambarkan terganggunya pasien warga Palestina di RSI karena adanya pekerjaan proyek tersebut.
Bising dan Hening
Bising…..
Itulah keluhan para pasien Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
Saat pembangunan RSI dimulai kembali
Suara bising membahana
di seantero ruang pasien di lantai dua
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel
Maafkan kami, saudaraku…..
Kami harus memecah keheningan
Ini semua kami persembahkan untuk kalian
Tapi percayalah, bunyi-bunyi bising itu hanya sebentar saja
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Bising…
Semakin hari semakin bising…
Dari satu jack hammer menjadi tiga jack hammer
Dan beberapa pemukul besar dijalankan oleh kurang lebih 10 orang relawan
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Beberapa sambungan kolom diameter 70 cm yang terbungkus beton pelindung 1 meter kubik
Diluluhlantakkan oleh jack hammer atau bor pemecah beton yang terus berderik
Hening….
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Memang baik dan sangat diperlukan
Tetapi bising lebih diperlukan untuk menambah daya tampung para korban
Seratus tempat tidur belumlah cukup untuk kalian
RSI harus menyediakan yang terbaik untuk perjuangan.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Saat ini, fasilitas Unit Gawat Darurat menerima tidak kurang 200 pasien per hari
Ditambah lagi pasien rawat jalan terus berdatangan tiada henti
300 pasien per hari, itulah tekad yang akan harus kami penuhi
Untuk membantu perjuangan ini
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
Berisik… Berisik… Berisik
Begitulah suasana Rumah Sakit kita
Tetapi, walau berisik, kedamaian pasti bisa kita temukan
Di kala hati ini senantiasa ingat dan memuji Tuhan
Di saat gemuruh takbir dikumandangkan
Saat itulah kemenangan semakin dekat
Sedekat janji Allah kepada orang-orang yang teguh berjuang
(A/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)