Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mempercantik Indonesia, Catatan Relawan Pembangunan RSI di Gaza

Rudi Hendrik - Sabtu, 9 Maret 2019 - 02:07 WIB

Sabtu, 9 Maret 2019 - 02:07 WIB

5 Views

Pembangunan Wisma Indonesia yang bersebelahan dengan bangunan Rumah Sakit Indonesia. (Foto: Reza/Wali

Oleh: Ir. Edy Wahyudi, Site Manager Pembangunan RS Indonesia, langsung dari Gaza, Palestina

Indonesia punya cerita. Cerita yang ramai diperbincangkan oleh warga Gaza saat ini tentang Indonesia. Sebuah negeri yang nun jauh, di telapak kaki bumi (kata orang Gaza) berjarak ribuan kilometer dari negeri mereka, namun ada sebagian warganya yang sangat peduli dengan perjuangan bangsa Palestina.

Rakyat Gaza menjadi saksi, ada “wajah Indonesia” yang berseri-seri di tengah deru dan bising warganya yang sedang menghadapi meriahnya pesta demokrasi. Indonesia yang cantik, secantik para relawannya dengan wajah berseri membangun kembali rumah sakit Indonesia di Gaza.

Wajah-wajah itu semakin berseri ketika dalam keheningan malam, mereka menagis mengadu kepada Allah yang Mahakuasa tentang nasib saudara-saudanya yang sedang menderita, sementara di siang hari mereka memeras keringat demi terlaksananya pembagunan fisik rumah sakit yang menjadi tempat mengobati luka mereka yang sedang berjuang di medan laga.

Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan

Rumah Sakit Indonesia (RSI) yang terletak di jantung kota di Jalur Gaza bagian utara sedang menambah dua lantai, sehingga RSI diharapkan memiliki empat lantai dan satu basement.

Di kawasan RSI, selain terdapat bangunan utama, juga terdapat Wisma Indonesia (Indonesia Guest House) yang memiliki fasilitas ruang inap dan mampu menampung 33 orang, ruang kantor, ruang rapat, dapur, ruang perpustakaan dan gudang.

Peralatan yang dimiliki pun cukup lengkap, antara lain AC dingin dan hangat, peralatan computer, slide proyektor, peralatan dapur dan lainnya

Wisma Indonesia saat ini tidak ingin ketinggalan dengan bangunan utama RSI yang sedang dalam proses pengembangan pembangunan.

Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza

Untuk pembangunan RSI tahap ke-2 ini, MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) mendatangkan 28 relawan dari Indonesia dengan berbagai keahlian. Tentunya jumlah yang cukup besar ini memerlukan tambahan toilet dan ruang jemur.

Kunjungan Tim MER-C yang dipimpin oleh Ir. Faried Thalib kali ini bersamaan dengan berlangsungnya musim dingin di Gaza, sehingga Tim menyaksikan adanya antrian panjang untuk ke toilet dan pakaian yang dijemur para relawan lama tak kunjung kering.

Untuk itu, Tim memutuskan menambah empat ruang toilet dan ruang jemur di Wisma Indonesia. Dengan adanya penambahan ini, ke depannya insya-Allah Wisma Indonesia memiliki sembilan toilet dan kamar mandi yang dilengkapi dengan alat pemanas air serta ruang jemur pakaian.

Wisma yang terdiri dari dua lantai ini dibangun oleh para relawan dan selama ini berfungsi sebagai kantor MER-C Cabang Gaza serta tempat tinggal para relawan Indonesia yang akan bertugas di RSI Gaza Palestina.

Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel

Sebuah puisi pun saya torehkan untuk yang menggambarkan terganggunya pasien warga Palestina di RSI karena adanya pekerjaan proyek tersebut.

Bising dan Hening

Bising…..

Itulah keluhan para pasien Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza

Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia

Saat pembangunan RSI dimulai kembali

Suara bising membahana

di seantero ruang pasien di lantai dua

 

Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah

Maafkan kami, saudaraku…..

Kami harus memecah keheningan

Ini semua kami persembahkan untuk kalian

Tapi percayalah, bunyi-bunyi bising itu hanya sebentar saja

Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza

Bising…

Semakin hari semakin bising…

Dari satu jack hammer menjadi tiga jack hammer

Dan beberapa pemukul besar dijalankan oleh kurang lebih 10 orang relawan

Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara

 

Beberapa sambungan kolom diameter 70 cm yang terbungkus beton pelindung 1 meter kubik

Diluluhlantakkan oleh jack hammer atau bor pemecah beton yang terus berderik

Hening….

Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina

Memang baik dan sangat diperlukan

Tetapi bising lebih diperlukan untuk menambah daya tampung para korban

Seratus tempat tidur belumlah cukup untuk kalian

RSI harus menyediakan yang terbaik untuk perjuangan.

Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah

Saat ini, fasilitas Unit Gawat Darurat menerima tidak kurang 200 pasien per hari

Ditambah lagi pasien rawat jalan terus berdatangan tiada henti

300 pasien per hari, itulah tekad yang akan harus kami penuhi

Untuk membantu perjuangan ini

Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan  

 

Berisik… Berisik… Berisik

Begitulah suasana Rumah Sakit kita

Tetapi, walau berisik, kedamaian pasti bisa kita temukan

Di kala hati ini senantiasa ingat dan memuji Tuhan

Di saat gemuruh takbir dikumandangkan

Saat itulah kemenangan semakin dekat

Sedekat janji Allah kepada orang-orang yang teguh berjuang

(A/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
Breaking News
Breaking News