Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendag Siap Jaga Pasokan dan Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Idulfitri 1439H

Risma Tri Utami - Jumat, 6 April 2018 - 22:12 WIB

Jumat, 6 April 2018 - 22:12 WIB

106 Views ㅤ

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto: Kemendag)

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto: Kemendag)

Jakarta, MINA – Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita menyampaikan kesiapan pihaknya menjaga pasokan dan stabilitas harga-harga bahan pokok dalam menghadapi bulan Ramadan dan Idulfitri 1439H/2018 sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas Kamis (5/4) sore.

Menurut Mendag, yang sensitif adalah beras. Namun ia mengemukakan, dari sisi harga sudah mulai menurun, seiring dengan tersedianya pasokan. Ia menargetkan minimal adalah mencapai Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Kami juga akan mengupayakan seiring dengan tersedianya pasokan di bawah HET karena supply dan demand tentu akan menentukan,” kata Mendag sebagaimana laman Setkab yang dikutip MINA, Jum’at (6/4).

Untuk itu, pada pertengahan bulan ini, menurut Enggartiasto, Kementerian Perdagangan akan mewajibkan seluruh pedagang beras di pasar tradisional menjual beras medium. Apabila di daerah tersebut tidak memiliki stok beras medium, lanjut Enggar, maka pemerintah akan menyediakan melalui Bulog, dengan harga patokan yaitu Harga Eceran Tertinggi.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

“Tidak ada alasan tidak ada stok dan tidak ada alasan harganya tidak mencapai itu, karena kami menyediakan kalau tidak ada,” ucap Mendag.

Kemudian minyak goreng, menurut Mendag juga tidak ada masalah, karena Kementerian Perdagangan sudah meminta dan mewajibkan seluruh produsen minyak goreng sebanyak 20% dari total produksinya harus dijual dalam kemasan sederhana Rp11.000 per liter.

“Kita mengimbau juga kemasan 0,5 liter tapi harganya menjadi Rp6.000 karena biaya pengemasannya, dan minyak goreng curah Rp10.500,” sambung Mendag seraya menambahkan, dari sisi supply tidak ada gangguan, karena Kementerian Perdagangan sudah memintakan untuk mereka dari jauh-jauh hari sudah mendistribusikan.

Kemudian gula, telur, dan daging ayam, lanjut Mendag, tidak ada masalah. Namun ia khawatir justru harga yang terjun bebas terlalu jauh karena supply-nya berlebih.

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

Untuk daging, Mendag melaporkan bahwa daging beku disiapkan dengan harga Rp80.000 baik daging impor eks India maupun daging beku paha depan diimpor dari berbagai sumber, yaitu Australia, New Zealand, Meksiko, Spanyol, dan sekarang sedang dipersiapkan oleh Kementerian Pertanian melalui Dirjen PKH peninjauan dan penelitian Brazil.

Menurut Mendag, pemerintah hanya akan mengeluarkan izin impor daging paha depan dan sebagainya.

“Kalau paha belakang lebih dari Rp80.000 kita tolerir kalau mau dengan Rp80.000 alhamdulillah, bagi mereka yang bersedia menjual kepada konsumen dengan harga Rp80.000, kalau tidak kami tidak keluarkan izin impor dan kalau tidak ada yang mau saya impor sendiri yaitu BUMN kami akan suruh impor,” pungkas Mendag. (R/R09/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Ekonomi
Indonesia
Indonesia