Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendag Minta Muhammadiyah Jadi Pelopor Ekonomi

kurnia - Rabu, 30 Agustus 2023 - 17:32 WIB

Rabu, 30 Agustus 2023 - 17:32 WIB

5 Views ㅤ

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan hadiri acara Rakernas Temu Bisnis Lembaga Pengembang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LP-UMKM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Prof Hamka Jakarta, Rabu (30/8),

Jakarta, MINA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta Muhammadiyah menjadi pelopor bidang ekonomi.  Hal ini dikarenakan belum tuntasnya bidang tersebut selama ini di Persyarikatan dan masih kalah jauh perkembangannya di bandingkan dengan bidang pendidikan dan kesehatan.

“Untuk itu, menjadi pelopor bidang ekonomi, menurutnya, Muhammadiyah tidak perlu tinggi-tinggi, dan bisa dimulai dengan pengembangan UMKM dengan berbagai jenis,” kata Mendag Zulkifli dalam Rakernas Temu Bisnis Lembaga Pengembang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LP-UMKM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Prof Hamka Jakarta, Rabu (30/8).

Untuk pengembangan UMKM di Muhammadiyah, Mendag siap untuk mendukung progam pendirian 1000 warung Muhammadiyah.  “Bahkan kami memiliki bantuan program pendirian warung sebesar Rp 40 juta yang terdiri dari Rp 20 juta bantuan dan Rp 20 juta adalah pinjaman,” kata Mendag Zulkifli.

Mengapa Mendag mengusulkan pendirian 1000 warung Muhammadiyah? Sebab selama ini ia memiliki pengalaman sejak umur 6 tahun yang sudah berjualan, karena orang tuanya memiliki warung.  Pengalaman itulah ketika Mendag berumur 19 tahun usai tamat sekolah SMA bisa memiliki pendapatan Rp 500 juta sebulan kalau mengacu rupiah saat ini.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Maka dengan program pendirian warung di Kemendag, ia menyakini akan meningkatkan ekonomi masyarakat, apalagi modal mendirikan warung sangat murah sekali daripada mendirikan supermarket.

Bisnis warung lanjut Mendag, berbeda dengan supermarket, jika warung jual produknya adalah sachet seperti jual produk sampo dimana belanja masyarakat adalah rutin sementara di supermarket adalah botolan.

“Jadi, warung adalah langkah awal dari sebuah mini market dan selanjutnya mendirikan supermarket. Agar warung tersebut itu tak kalah dengan ritel modern, maka warung tersebut harus dikerjasamakan dengan mereka. Dimana jual harga barangnya sama,” imbuhnya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengapresiasi atas dukungan Mendag terhadap pengembangan ekonomi terutama UMKM di Muhammadiyah, menurutnya sejak Zulkifli Hasan diberikan amanah menjadi Kementerian Perdagangan banyak melakukan langkah dan terobosan berani bagi bangsa dan negara.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

“Bahkan kunjungan, komunikasi dan kerjasamanya dengan Muhammadiyah sangat kuat sekali dan ini tidak bisa dipahami sebagai ‘nepotisme kelembagaan’, akan tetapi dari obyektifitas Mendag menegaskan bahwa Muhammadiyah dan Aisyiyah hadir dalam program nyata. Sehingga interaksi dan komunikasi terbangun untuk kemajuan bangsa.

“Kami mengucapkan terimakasih, semoga tugas Mendag memberikan kemajuan bagi partai yang dipimpinnya,” kata Ketum PP Muhammadiyah. (R/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
MINA Preneur
Indonesia
Dunia Islam
MINA Sport
Indonesia