HIKMAH DARI PERISTIWA GERHANA

GERHANA
GERHANA
Gerhana

Oleh: Zaenal Muttaqin

(Wartawan dan redaktur di Mi’raj Islamic News Agency (MINA))

Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT) yang menciptakan dan bulan dan mengatur keduanya untuk kemaslahatan manusia.

Allah SWT berfirman:

هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاء وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُواْ عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللّهُ ذَلِكَ إِلاَّ بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” (QS. Yunus: 5)

Matahari dan bulan diperintah oleh Allah SWT dan ditakdirkan-Nya. Dia yang menjadikan keduanya sebabagai sebab terjadinya malam dan siang serta gelap dan terang. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

وَهُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ خِلۡفَةً۬ لِّمَنۡ أَرَادَ أَن يَذَّڪَّرَ أَوۡ أَرَادَ شُڪُورً۬ا

“Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.” (QS. Al Furqan: 62)

Ada beberapa hikmah yang bisa kita petik dari peristiwa gerhana baik gerhana bulan maupun gerhana matahari.

Yakni, sebagai salah satu tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah ‘Azza wa Jalla. Jika yang demikian mudah bagi Allah, maka lebih mudah lagi bagi-Nya menghidupkan manusia yang telah mati untuk diberi-Nya pembalasan.

Peristiwa gerhana juga menjadi peringatan bagi manusia agar mereka kembali kepada-Nya, berhenti dari berbuat maksiat serta mengisi hidupnya di dunia dengan amal yang saleh. Allah SWT berfirman:

وَمَا مَنَعَنَآ أَن نُّرۡسِلَ بِٱلۡأَيَـٰتِ إِلَّآ أَن ڪَذَّبَ بِہَا ٱلۡأَوَّلُونَ‌ۚ وَءَاتَيۡنَا ثَمُودَ ٱلنَّاقَةَ مُبۡصِرَةً۬ فَظَلَمُواْ بِہَا‌ۚ وَمَا نُرۡسِلُ بِٱلۡأَيَـٰتِ إِلَّا تَخۡوِيفً۬ا

“Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti.” (QS. Al Israa’: 59)

Ada bukti bahwa matahari, bulan dan alam semesta ini diatur oleh Allah SWT, dan bahwa semua benda itu tidak berhak untuk disembah. Allah SWT berfirman,

وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِ ٱلَّيۡلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمۡسُ وَٱلۡقَمَرُ‌ۚ لَا تَسۡجُدُواْ لِلشَّمۡسِ وَلَا لِلۡقَمَرِ وَٱسۡجُدُواْ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَهُنَّ إِن ڪُنتُمۡ إِيَّاهُ تَعۡبُدُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tetapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika Dialah yang kamu sembah.” (QS. Fushshilat: 37)

Peristiwa gerhana sebagai permisalan terhadap hal yang akan terjadi pada hari kiamat, dan bahwa hal itu mudah bagi Allah Azza wa Jalla.

Gerhana juga menunjukkan kuasanya Allah menimpakan hukuman kepada orang-orang yang kufur dan durhaka kepada-Nya.

Tentunya masih banyak hikmah-hikmah yang lain yang bisa dipetik atas peristiwa gerhana.

Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam (Saw) bersabda:

« إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَصَلُّوا

“Sungguh, tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan terkait kematian atau lahirnya seseorang, melainkan, keduanya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah. Apabila kalian melihatnya, maka laksanakanlah shalat.” (HR. Bukhari)

Peristiwa gerhana merupakan tanda kekuasaan Allah sebagaimana peristiwa alam yang lain: gempa bumi, angin kencang, halilintar, hujan deras dan yang lainnya. Itu semua adalah peringatan bagi manusia agar manusia kembali kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, saat terjadi gerhana Rasulullah Saw memerintahkan orang-orang ketika itu untuk melaksanakan shalat, berdoa, berdzikr, beristighfar, bersedekah, dan melakukan amal saleh lainnya.

Ketika terjadi gerhana ada beberapa sikap yang perlu dilakukan, di antaranya adalah:

Memiliki rasa takut kepada Allah Ta’ala. Kemudian memikirkan siksaan Allah kepada orang-orang yang berbuat maksiat. Dalam hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha disebutkan bahwa Nabi Saw dalam khutbahnya seusai shalat kusuf  (gerhana) bersabda,

« مَا مِنْ شَىْءٍ كُنْتُ لَمْ أَرَهُ إِلاَّ قَدْ رَأَيْتُهُ فِى مَقَامِى هَذَا حَتَّى الْجَنَّةَ وَالنَّارَ ، وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَىَّ أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ فِى الْقُبُورِ ….”

“Tidak ada satu pun yang belum pernah aku lihat kecuali sekarang aku melihatnya, di tempatku ini, sampai surga dan neraka. Telah diwahyukan kepadaku bahwa kalian akan diuji ketika di kubur….” (HR. Bukhari)

Pada saat itu diperlihatkan kepada beliau surga dan neraka. Beliau juga diperlihatkan siksaan yang menimpa penghuni neraka, dilihatnya seorang wanita yang disiksa karena mengurung seekor kucing tanpa memberinya makan dan minum, dilihatnya ‘Amr bin Malik bin Luhay menarik ususnya di neraka, dimana dia adalah orang pertama yang merubah agama Nabi Ibrahim as, dia yang membawa berhala kepada orang-orang Arab sehingga mereka menyembahnya.

Nabi Saw juga bersabda:

وَاللهِ لَوْ تَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً، وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيْرًا

“Demi Allah, kalau sekiranya kalian mengetahui yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”

Saat terjadi hendaknya melakukan shalat gerhana, seperti yang dicontohkan oleh Roasulullah Saw. Bersegera untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, bertakbir, melakukan berbagai amal saleh, melakukan shalat, dan berlindung dari azab kubur dan azab neraka. Rasulullah Saw bersabda:

فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ، فَاذْكُرُوا اللهَ، وَكَبِّرُوْا، وَصَلُّوْا، وَتَصَدَّقُوْا

“Apabila kalian melihat gerhana, maka segeralah dzikrullah, bertakbir, shalat dan bersedekah.” (HR. Malik, Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)

Demikianlah adab-adab yang diajarkan Nabi kita Muhammad Saw ketika terjadi gerhana. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang diberi petunjuk dan perlindungan oleh Allah SWT di dunia dan juga di akhirat. (R11/R03)

(Disarikan dari berbagai sumber)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0