Oleh : Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)
Bulan Muharram adalah bulan yang agung dan diberkahi, serta merupakan bulan pertama dalam Kalender Hijriyah.
Bulan Muharram disebut juga sebagai bulan Allah, sebagaimana disebutkan di dalam hadits :
أَفْضَلُ الصِّيَامِ، بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ، بَعْدَ الْفَرِيضَةِ، صَلَاةُ اللَّيْلِ
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Artinya : “Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharram, dan sebaik-baik shalat selain shalat fardhu adalah shalat malam (tahajjud).” (HR Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyebut bulan Muharram sebagai “Syahrullah” (bulan Allah). Penyebutan ini menunjukkan bentuk pemuliaan terhadap bulan tersebut, yang disematkan (idhafah) dengan nama Allah. Hal sama seperti istilah “Baitullah” (rumah Allah) dan “Rasulullah” (Rasul Allah).
Penyebutan Bulan Allah, ini menunjukkan keutamaan dan pemuliaan bulan Muharram dari bulan-bulan lainnya. Ini tentu bukan berarti meniadakan eksistensi bulan-bulan lainnya sebagai milik Allah.
Sama seperti penyebutan Baitullah untuk Ka’bah, bukan berarti meniadakan eksistensi masjid-masjid lainnya sebagai rumah Allah. Penyebutan Baitullah Ka’bah (Masjidil Haram) juga merupakan wujud pemuliaan terhadap Ka’bah dari masjid-masjid lainnya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Imam As-Suyuthi mengatakan, dinamakan “Syahrullah” (bulan Alah) sementara bulan yang lain tidak mendapat gelar ini, karena nama bulan ini “Al-Muharram” nama Islami, berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada sejak jaman jahiliyah. Sementara, dahulu orang jahiliyah menyebut bulan Muharram ini dengan nama Shafar Awwal. Kemudian ketika Islam datang, Allah ganti nama bulan ini dengan Al-Muharram, sehingga nama bulan ini Allah sandarkan kepada dirinya (Syahrullah).
Ulama menyebutkan, bulan Muharram ini juga sering dinamakan “Syahrullah Al Asham” (Bulan Allah yang Sunyi). Dinamakan demikian, karena sangat terhormatnya bulan ini, tidak boleh ada sedikitpun konflik dan perang di bulan ini, alias sunyi dari perang.
Semoga pada bulan Muharram ini kita dapat meningkatkan amal-amal kebaikan, dan dengan segala daya upaya menjauhi segala kemaksiatan dan kemungkaran. Aamiin. (A/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin