Jakarta, MINA – Indonesia telah mampu untuk mandiri dan dalam proses untuk menjadi produsen alutsista yang mampu berkiprah di kancah internasional.
Hal ini bukan suatu yang ambisius tetapi sebuah realita yang harus diwujudkan bersama, karena pada dasarnya bangsa Indonesia telah ditakdirkan menjadi bangsa yang berpotensi besar untuk berinovasi dan mengembangkan industri yang berbasis teknologi canggih.
Perkembangan teknologi masa kini yang begitu pesat dan sarat dengan nuansa kompetisi global antar bangsa, pada gilirannya memiliki arti penting dalam menentukan eksistensi suatu bangsa.
Hal ini terungkap saat Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Ryamizard Ryacudu memberikan pidato kunci pada Indo Defence Business Forum 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (7/11), setelah mendampingi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla membuka acara pameran itu.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Menurutnya, tema yang diangkat dalam forum bisnis tersebut yaitu, “Promoting National Defence Industry”, sangat relevan dan tepat waktu di tengah upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan nasional yang berstandar internasional, maju, berkualitas dan modern.
Menhan berharap Indonesia ingin menunjukkan capaian strategis yang ditunjukkan oleh industri dalam negeri Indonesia dalam menjawab tantangan dan peluang serta menjawab tantangan. Selain itu berharap forum ini dapat digunakan untuk mensosialisasikan kebijakan dan road map kementerian dalam pengembangan industri pertahanan nasional.
Terkait implementasi UU No.16 tahun 2012 beserta aturannya, ada beberapa hal yang menjadi pekerjaan rumah bersama agar upaya mencapai kemandirian industri pertahanan dalam negeri menjadi semakin cepat.
Hingga saat ini terdapat 68 industri nasional yang telah ditetapkan sebagai industri pertahanan dalam berbagai tingkatannya. Hal ini perlu diakselerasi agar semakin banyak industri yang dapat berpartisipasi.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Menutup sambutannya, Menhan berharap bahwa suatu hubungan kerja sama harus dibangun dalam koridor kesucian dan ketulusan niat dan hati nurani serta dengan memperbesar persaman dan memperkecil perbedaan.
Di sela-sela forum bisnis, Menhan RI mewakili pemerintah Indonesia menerima bantuan dari peserta Indo Defence sejumlah $300.000 untuk korban tsunami di Palu dan Donggala.
Pada Indo Defence 2018, hadir salah satu produk baru industri pertahanan nasional, yaitu medium tank Produksi PT Pindad yang bekerja sama dengan FNSS, Turki. Medium Tank “Harimau” ini adalah sebagai bentuk dukungan penuh pemerintah terhadap produk anak Bangsa. (L/AB/R01/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak