Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI mengatakan, sangat prihatin dengan masih meningkatnya penggunaan kekerasan di Myanmar yang mengakibatkan korban sipil dan hancurnya fasilitas umum.
“Hal ini (penggunaan kekerasan) harus segera, saya ulangi, harus segera dihentikan,” kata Retno pada Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (7/7).
Di semua engagements yang dilakukan Indonesia dengan semua pihak di Myanmar, kata Retno, dorongan untuk menghentikan tindakan kekerasan ini terus disampaikan dan menjadi prioritas.
“Tanpa penghentian kekerasan, tidak akan ada situasi kondusif. Tanpa situasi kondusif, maka tidak mungkin dapat dilakukan dialog yang inklusif. Tanpa dialog yang inklusif, maka tidak akan ada penyelesaian damai yang diterima semua pihak dan tidak akan ada perdamaian yang durable
di Myanmar,” tegasnya.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Oleh karena itu, Retno kembali menekankan bahwa sebuah konflik hanya dapat diselesaikan jika para pihak memiliki semangat dan komitmen sungguh-sungguh untuk mewujudkan perdamaian.
“Mari kita terus dorong semangat dialog dan damai para pihak di Myanmar,” ujarnya.
Isu mengenai Myanmar akan dibahas kembali dalam pertemuan Retreat para Menlu ASEAN di Jakarta pada 11-14 Juli 2023. (L/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung