Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan para Menlu dari anggota MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turkiye, Australia). Pertemuan ini dilaksanakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB, New York, Amerika Serikat , Selasa (24/9).
Pertemuan Menlu MIKTA ini dilakukan untuk membahas tantangan global dan penguatan kerja sama di bidang pembangunan berkelanjutan dan tata Kelola global, khususnya setelah disahkannya Pact of The Future pada Konferensi Tingkat Tinggi untuk Masa Depan (Summit of the Future) pada 22 September 2024.
“Banyak pihak kini mempertanyakan relevansi dari dokumen-dokumen PBB karena terlalu besarnya gap antara komitmen dan implementasi. MIKTA dapat berperan penting dalam menjembatani gap tersebut,” ujar Menlu Retno Marsudi dalam pidatonya.
Retno Marsudi juga mengingatkan terkait multilateralisme yang tidak harus bertahan, namun juga harus bisa memberikan manfaat yang besar. Terkait hal itu, isu multilateralisme yang dimaksud adalah isu terkait perbaikan tata Kelola global dan pembangunan berkelanjutan, isu terkait pemberdayaan perempuan, perlindungan terhadap pekerja kemanusiaan, dan tentang dinamika yang terjadi di Timur Tengah.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Perlu diketahui bahwa MIKTA adalah forum yang menyuarakan berbagai solusi dan tantangan dunia sebagai “bridge builder”, forum MIKTA dibentuk pada tahun 2013 dengan keketuaan yang dipegang secara bergilir. Saat ini keketuaan MIKTA dipegang oleh negara Meksiko.[An]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia