Jakarta, MINA – Indonesia meminta Amerika Serikat mendesak Israel menghentikan pembatasan beribadah dan tindakan kekerasan di Masjid Al-Aqsa.
Pesan ini disampaikan Menlu RI Retno Marsudi dalam pembicaraan per telepon dengan Menlu AS, Rex Tillerson, Sabtu (22/07), pukul 22.30 WIB.
Menlu Retno menyatakan sangat khawatir dengan semakin memburuknya situasi di kompleks Masjid Al-Aqsa. Demikian keterangan pers Kemlu yang dikutip MINA, Senin (24/7).
Menurutnya, tindak kekerasan oleh pihak keamanan Israel dalam beberapa waktu terakhir tidak saja telah mengakibatkan tiga warga Palestina meninggal dan lebih dari seratus korban luka-luka, kemudan pendudukan Israel sangat membatasi kegiatan beribadah di Masjid Al-Aqsha, sehingga ketegangan meningkat.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
Indonesia yang mengutuk meninggalnya tiga3 orang pemuda Palestina, menegaskan pentingnya agar segera diambil langkah agar eskalasi kekerasan dan ketegangan dapat dihentikan. “Penurunan eskalasi penting sekali dilakukan untuk mencegah situasi semakin memburuk,” lanjut Menlu Retno.
Dalam pembicaraan telephone tersebut, Menlu AS juga menyampaikan kekhawatiran yang sama terhadap situasi di Kompleks Masjid Al-Aqsa. Menlu AS menyampaikan kalau pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Yordania, Palestina, dan Israel.
Disebutkan juga bahwa Menlu AS sepakat dengan Indonesia mengenai pentingnya mencegah meningkatnya eskalasi di Kompleks Masjid Al-Aqsa. Menlu AS juga menegaskan agar status quo terkait status kompleks Masjid Al-Aqsa juga penting untuk tetap dipelihara.
Selain dengan Menlu AS, Menlu Retno juga telah melakukan komunikasi intensif dengan Menlu Yordania, Palestina, Turki, Sekjen OKI agar situasi di Kompleks Al Aqsa tidak memburuk dan kegiatan beribadah dapat segera dipulihkan. Intensitas diplomasi Indonesia juga ditingkatkan di beberapa perwakilan, antara lain di Baku, Amman, Washington DC dan New York guna mengirim pesan yang kuat dan menyampaikan posisi Indonesia mengenai situasi di Kompleks Masjid Al-Aqsa. (T/R13/P1)
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)