Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi memimpin pertemuan kedua ASEAN Foreign Minister’s (AMM) Retreat di Jakarta, Sabtu (4/2). Berbagai isu regional dan global akan dibahas dalam pertemuan ini.
“Dan Retreat kita hari ini, kita akan membahas berbagai isu, dari isu yang berhubungan dengan external partner maupun isu regional dan global,” kata Menlu Retno dalam sambutannya.
Retno menyebut, ASEAN terus menerima permintaan dari negara lain, baik untuk mengakses DTEC maupun menjadi mitra ASEAN.
“Kami sangat menghargai semua minat ini. Ini menunjukkan bahwa semangat persahabatan dan kerja sama tetap ada,” ujarnya.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Oleh karena itu, kata Retno, kepercayaan komunitas internasional harus digunakan oleh ASEN untuk melanjutkan perannya sebagai jangkar perdamaian dan stabilitas di kawasan.
“Kita tentu ingin melanjutkan apa yang telah dilakukan ASEAN selama satu dekade terakhir,” ujarnya.
Hari sebelumnya, Jumat (3/2), terdapat dua sesi dalam pertemuan para Menlu ASEAN di Jakarta , yakni Working Launch dan ASEAN Coordinating Council (ACC).
Sesi Working Launch yang diselenggarakan secara tertutup membahas mengenai masalah Myanmar sedangkan ACC kurang lebih membahas program-program prioritas Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Keketuaan Indonesia mengangkat tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.
Indonesia akan mendorong upaya kerja sama ASEAN yang semakin kuat dalam merespon berbagai tantangan kawasan dan global seperti rivalitas geopolitik, dampak berkelanjutan pandemi dan bencana alam, krisis keuangan, krisis energi, krisis pangan.
Indonesia juga terus bertekad menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik, melalui pendekatan paradigma kolaborasi. ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP), merupakan prakarsa Indonesia, yang diadopsi oleh para pemimpin ASEAN pada Juni 2019 dan bertujuan untuk menjaga stabilitas kawasan melalui kemitraan, dialog dan kerja sama. (L/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren