New York, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, senjata nuklir merupakan ancaman nyata bagi umat manusia.
Hal ini ia tegaskan pada Pertemuan Tingkat Tinggi untuk Memperingati dan Mempromosikan Hari Internasional untuk Perlucutan Senjata Nuklir di New York, Amerika Serikat, Senin (26/9).
”Apalagi saat ini terdapat lebih dari 13 ribu senjata nuklir di dunia. Sementara itu, negara-negara yang memiliki senjata nuklir terus lakukan modernisasi persenjataan nuklir mereka.” tambah Menlu.
Situasi ini menambah keprihatinan Indonesia terhadap perkembangan yang lambat dan kurangnya komitmen dalam upaya perlucutan senjata nuklir.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Terkait hal ini, Menlu Retno menyampaikan tiga pesan utama, yakni perlucutan senjata nuklir harus terus menjadi prioritas bersama, mekanisme perlucutan senjata global perlu diperkuat dan pemanfaatan energi nuklir untuk keperluan damai harus terus dikedepankan.
“Keselamatan umat manusia dari bencana nuklir merupakan tanggung jawab seluruh negara. Dalam hal ini, Indonesia terus berkomitmen dalam mendukung upaya tersebut,” tegas Retno
Peringatan Hari Internasional Perlucutan Senjata Nuklir ini dilakukan dalam rangka mendorong seluruh negara nuklir menjalankan komitmennya untuk menghapus senjata nuklir, serta bekerja sama dalam memastikan hak setiap negara dalam penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai.
Pertemuan ini merupakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan atas mandat Resolusi MU PBB 68/32 (2013) yang diajukan oleh Indonesia, atas nama Gerakan Non-Blok. (R/RE1/P1)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)